Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dewan SDA Kepri Sebut Reservoir dan Sarana Proyek SPAM Bintan Tak Layak
Oleh : Charles/Dodo
Kamis | 05-04-2012 | 10:37 WIB

TANJUNGPINANG, batamtoday - Dewan Sumber Daya Air Kepri  mennilai reservoir dan sejumlah sarana lain pada proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Desa Kelong Kabupaten Bintan yang menelan dana Rp7,5 miliar lebih dari APBN 2011, sangat tidak layak sesuai dengan standar penyediaan air baku dan bersih bagi masyarakat. 

Hal itu dikatakan Kherjuli yang merupakan anggota Dewan SDA Provinsi Kepri itu saat dimintai tanggapanya, atas pembangunan SPAM yang menelan dana Rp7,5 miliar itu, Kamis (5/4/2012). 

Kherjuli, meminta pada pemerintah daerah, agar jangan terburu-buru menerima dan meresmikan penggunaan proyek SPAM tersebut. 

"Saat kami turun ke lokasi proyek tanggal 18 Februari lalu, masih banyak fasilitas bangunan air baku dan bak reservoir yang tidak memenuhi kelayakan. Selain itu, pada sarana lain masih ada tahapan yang belum selesai hingga proyek ini terkesan dipaksakan," katanya. 

Kherjuli juga mengaku heran dengan batas waktu pekerjaan, karena sesuai dengan jadwal pengerjaan, proyek tersebut harusnya selesai pada akhir Desember 2011 lalu. Namun, faktanya proyek itu masih dikerjakan hingga Februari 2012. 

"Kami menduga ada konspirasi antara pengguna jasa dengan penyedia jasa, dan secara teknis, proyek ini belum layak digunakan," ucapnya. 

Kherjuli mencium adanya aroma penyelewengan yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu. Pasalnya, hingga kini proyek SPAM ini belum menunjukkan tanda-tanda siap untuk dioperasikan. 

Ditanya pendapatnya dengan penyelidikan yang dilakukan kejaksaan, Kherjuli mengatakan dirinya tidak mencampuri. Tetapi kalau memang ada unsur penyelewengan dan korupsi, hal tersebut merupakan ranah Kejaksaan untuk mengungkapnya.