Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pertamina Tambah Pasokan BBM ke Warga Pesisir Batam
Oleh : Ocep
Rabu | 04-04-2012 | 20:12 WIB

BATAM, batamtoday - Pertamina Kepri akan menambah pasokan BBM bersubsidi jenis Premium ke agen penyalur minyak subsidi (APMS) guna mempermudah pembelian oleh warga pesisir di Kota Batam.

Teuku Desky Arifin, Sales Representatif BBM Ritel Pertamina Kepri mengungkapkan, pihaknya akan mengalihkan stok BBM dari SPBU yang ada di daerah perkotaan Batam ke APMS yang melayani pembelian BBM subsidi ke nelayan.

“Tidak perlu izin dari BPH Migas untuk mengalihkan BBM subsidi dari mainland ke kawasan hinterland Batam karena masih berada di dalam satu wilayah pemerintah kota,” ujarnya saat rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPRD Batam, Rabu (4/4/2012).

Pengalihan stok BBM subsidi tersebut berjenis Premium dan dilakukan guna mempermudah pembelian oleh warga pesisir di Kota Batam.

Dengan begitu, alokasi BBM subsidi yang dipasok ke APMS yang beroperasi di kawasan Sekilak, Batu Besar, akan bertambah.

Menurut Adeck Helmi, Sekretaris Hiswana Migas Kepri, selama ini stok Premiun di APMS tersebut tidak lebih dari 300 kilo liter per hari, sedangkan kebutuhannya lebih dari itu.

Akibatny, setiap bulan pasti terjadi kekosongan Premium di APMS satu-satunya di Batam itu.

Meskipun sudah memastikan menambah stok BBM subsidi ke APMS namun Desky belum dapat memastikan berapa jumlah penambahannya.

“Jumlah penambahannya tidak terbatas. Tergantung verifikasi data yang dilakukan pemda terhadap jumlah para nelayan yang menjadi konsumen BBM subsidi di APMS,” sambungnya.

Penambahan BBM subsidi ke APMS untuk warga pesisir yang kebanyakan sebagai nelayan itu dilakukan Pertamina setelah sebelumya Disperindag Batam meminta agar ada keadilan pemerataan distribusi BBM subsidi ke kawasan pesisir (hinterland).

Dalam rapat tersebut Ahmad Hijazi, Kepala Disperindag Batam, mengungkapkan pihaknya sudah meminta hal itu baik ke BH Migas maupun ke Pertamina sejak 2010.

Akibat belum meratanya distribusi, BBM subsidi harus dibeli ke SPBU di daerah perkotaan sehingga para nelayan harus membelinya dengan harga hampir dua kali lipat dari agen-agen kecil yang ada di kawasan hinterland.

APMS di Sekilak itu selama ini hanya bisa memasok 80 kilo liter ke para nelayan dan 50 kilo liter ke para pengusaha perikanan dan dia berharap akan ada penambahan hingga 400 kilo liter.