Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kepri Lebih Mudah Lokalisir Penyakit Berpotensi Wabah
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 30-08-2019 | 11:40 WIB
tj-bentuk-tim-wabah.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Dr H Tjetjep Yudiana, Kepala Dinas Kesehatan Kepri. (Diskominfo Kepri)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Terdiri dari ribuan pulau menjadi kelebihan tersendiri, bagi Provinsi Kepri untuk mencegah penyebaran penyakit yang berpotensi mewabah. Dengan demikian, penyakit tidak cepat mewabah ke kabupaten dan kota lain.

"Karena lebih kecil area, lebih sedikit penduduk, lebih mudah. Kalau daratan luas, lokalisir lebih sulit. Ada keuntungan dengan wilayah kita pulau-pulau seperti ini, jadi tidak cepat mewabah ke kabupaten dan kota lain," ujar Dr H Tjetjep Yudiana, Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Rabu (28/8/2019) seperti dikutip situs resmi Diskominfo Kepri.

Di samping mencegah penularan antar pulau, juga dilakukan pencegahan masuknya penyakit dari luar negeri ke Kepri. Saat ini ada dua kabupaten dan dua kota yang menjadi pintu masuk warga asing ke Kepri.

Kesehatan pelabuhan yang bertugas mencegah tangkal keluar masuknya penyakit dari luar negeri atau sebaliknya. Untuk mencegah masuknya penyakit yang berpotensi wabah, beberapa pelabuhan dipasang alat pendeteksi suhu tubuh.

"Alat pendeteksi emerging disease seperti ebola, flu burung tentu kita cegah tangkal dari luar negeri kedalam negeri. Disitu ada termal scan namanya, sehingga sebetulnya tidak perlu setiap orang diperiksa. Dengan melihat scan ruangan, bisa dilihat siapa yang tinggi suhu tubuhnya itulah yang kita tarik. Diberikan perlakuan khusus, pemeriksaan," jelas Tjetjep.

Saat ini ada beberapa penyakit dari luar yang sedang menjadi perhatian khusus. Termasuk ebola dan meningitis. Apalagi disaat musim kepulangan Jemaah haji, rawan terhadap meningitis. Jemaah haji yang baru pulang, dilakukan pemeriksaan kesehatan yang lebih ketat.

Rata-rata masa inkubasi penyakit menular yang berpotensi wabah, antara lima hingga 14 hari. Jika pada rentang waktu tersebut tubuh mengalami demam lebih dari 38 derajat Celsius, yang disertai gejala tertentu, sebaiknya segera memeriksakan diri.

"Sekitar 39 derajat. Tetapi 38 derajat sudah perlu diwaspadai, disertai gejala lain. Sesak nafas, batuk yang berkepanjangan, pucat. Ada tanda-tanda dan ada rasa nyeri pada bagian tertentu untuk penyakit tertentu," sebut Tjetjep.

Editor: Gokli