Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Cegah Penyakit Thalassaemia, Periksa Darah Sebelum Menikah
Oleh : Roni Ginting/Dodo
Jum'at | 30-03-2012 | 17:15 WIB

BATAM, batamtoday-Rotary International menggelar seminar pencegahan penyakit Thalassaemia di Kampus Universitas Internasional Batam, Jumat (30/3/2012) sore. Thalassaemia merupakan penyakit darah mudah mengalami kerusakan akibat umur yang pendek sehingga mengakibatkan pertumbuhan fisik maupun mental menjadi lambat. 

Pembicara dalam seminar tersebut, Dokter Willy Wulur menjelaskan bahwa penyakit Thalassaemia merupakan penyakit keturunan. Apabila salah seorang pasangan menikah memilik penyakit tersebut, maka keturunannya akan mengidap penyakit Thalassaemia juga. 

"Biasanya yang akan mengalami penyakit tersebut adalah anak yang keempat," kata Willy. 

Penderita Thalassaemia tubuhnya pucat karena kekurangan darah merah, mudah capek dan kulit kekuning-kuningan. Apabila mengalami luka akan sangat sulit untuk sembuh karena hemoglobin dalam tubuh kurang. Terjadi pembesaran hati dan limfa sehingga perut jadi buncit. 

"Tulang menjadi rapuh dan mudah patah, pertumbuhan fisik akan sangat lambat serta pubertas yang juga lambat," terangnya.

Hingga saat ini, lanjut Willy belum ada obat khusus untuk menyembuhkan penyakit Thalassaemia. Bagi penderita hanya bisa dilakukan transfusi darah, operasi mengangkatan limfa, transplatansi sumsum tulang serta terapi genetik yang saat ini masih dilakukan riset. 

"Obatnya belum ada. Untuk memperpanjang umur penderita harus dilakukan transfusi darah secara berkelanjutan," tuturnya. 

Sehingga hanya bisa dilakukan pencegahan dengan pendidikan dan mengetahui informasi. Lalu melakukan konseling perkawinan dan diagnosa prenata atau pemeriksaan darah sejak dini. 

"Sebelum menikah sebaiknya memeriksakan darah. Apabila pasangan menderita Thalassaemia, sebaiknya dibatalkan saja, dari pada keturunan kita nanti juga menderita penyakit yang sama," kata Willy. 

Sementara itu, presiden Rotary International Club, Ibnu Arif mengatakan bahwa penyakit Thalassaemia belum banyak dikenal. Sehingga perlu diinformasikan tentang bahaya penyakit tersebut kepada masyarakat luas, khususnya para kawula muda. 

"Sasaran kita kawula muda. Sehingga mereka bisa belajar dan melakukan pencegahan penyakit Thalassaemia tersebut," ujar Ibnu.