Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Massa FSPMI Kuasai DPRD Batam
Oleh : Ocep/Hendra/Dodo
Jum'at | 30-03-2012 | 14:30 WIB
karyo-dan-udin.gif Honda-Batam

Anggota DPRD Batam, Udin P. Sihaloho dan Sukaryo saat menjumpai demonstran yang menolak rencana kenaikan harga BBM. 

BATAM, batamtoday - Massa Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) kini 'menguasai' Gedung DPRD Batam untuk menyuarakan penolakan kenaikan harga BBM, Jumat (30/3/2012).

Ratusan buruh itu saat ini berada di depan pintu lobi Rumah Rakyat itu dan ditemui empat anggota DPRD Batam masing masing, Sukaryo dan Riky Indrakari dari Fraksi PKS, Udin P. Sihaloho dari Fraksi PDI Perjuangan dan Suwandi dari Fraksi Hanura. 

Suprapto, orator dari FSPMI mempertanyakan keengganan anggota DPRD Batam dari Fraksi Demokrat maupun partai pendukung kenaikan harga BBM menemui mereka.  

"Kemana mereka (anggota Fraksi Demokrat-red.), kenapa gedung wakil rakyat ini kosong melompong seolah tak ada penghuninya. Kalau mereka tak munculm kami akan duduki gedung ini" kata Suprapto.

Dia meminta anggota DPRD Batam harus peka terhadap rencana kenaikan BBM mengingat kaum buruh praktis hanya tiga bulan saja menikmati kenaikan UMK sebesar Rp1.402.000. 

Menurutnya, jika BBM naik, otomatis kenaikan UMK yang diperjuangkan dengan berdarah-darah pada November tahun lalu tak ada gunanya. 

Selain itu, dia juga meminta agar DPRD Batam membuat pernyataan tertulis untuk mendukung perjuangan kaum buruh menolak kenaikan harga BBM. 

Sementara itu, Suwandi saat menemui ratusan kaum buruh itu menyampaikan kalau memang harga BBM naik maka Fraksi Hanura akan mendesak Pemko Batam untuk melakukan kaji ulang kebijakan ekonomi daerah. 

Sedangkan terkait 'sepinya' Gedung DPRD Batam, Sukaryo berdalih hal ini terjadi lantaran wakil rakyat sedang tidak agenda.  

Sebelumnya, atusan massa pengunjuk rasa kenaikan harga BBM dari FSPMI dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) berhasil mengecoh aparat keamanan yang melakukan penjagaan di depan Kantor Wali Kota Batam. 

Massa yang semula hendak melakukan orasi ini akhirnya mengalihkan arah ke Gedung DPRD Batam, dan melakukan aksi di teras. Sontak saja aksi ini membuat aparat kepolisian kecolongan. 

Pantauan batamtoday, ratusan massa ini kemudian dihadang aparat kemudian yang mencegah massa untuk masuk ke dalam gedung DPRD. Sambil melakukan orasi, massa menuntut agar perwakilan dari Partai Demokrat untuk muncul menghadapi mereka dan memberikan statement menolak kenaikan harga BBM. 

Hingga berita ini diunggah, ratusan buruh tersebut masih memadati Gedung DPRD Batam.