Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ketegangan Bernuansa SARA di Kepri Cair

Soerya-Andi Anhar Saling Memaafkan
Oleh : Charles
Jum'at | 30-03-2012 | 08:39 WIB
Andi_Anharchalid_salam_komando_dengan_Suryo_Respationo.jpg Honda-Batam

Andi Anharchalid salam komando dengan Suryo Respationo

TANJUNGPINANG, batamtoday - Kendati diprediksi sebelumnya akan terjadi rusuh atas demo ratusan massa Forum Kepri Bangkit (FKB), namun ternyata aksi demo tersebut akhirnya dapat mencairkan suasana ketegangan isu bernuansa SARA menyangkut "putra derah" di Provinsi Kepri.

Hal itu ditandai dengan pertemuan Gubernur HM Sani dan Wakil Gubernur HM Soerya Respationo bersama puluhan perwakilan FKB sekaligus menyerahkan pernyataanya sikap berupa "Azam" FKB  kepada Sani di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur Provinsi Kepri, Kamis (29/3/2012).
 
Di tengah-tengah pertemuan itu, akhirnya Sani juga langsung memanggil dan menghadirkan Soerya Respationo dalam pertemuaan tersebut untuk saling memberikan masukan dan pernyataan atas isu adanya tekanan terhadap Gubernur oleh Wakil Gubernur Kepri sebagaimana yang diisukan sebelumnya.
 
Dalam kesempatan itu Sani mengatakan, sangat memahami dan mendukung tuntutan dari Forum Kepri Bangkit karena pada dasarnya hal tersebutlah yang merupakan keingingan dan tujuan program dan pelaksanaan pembangunan di Kepri dalam kepemimpinanya sebagai gubernur dan HM Soerya Respationo sebagai Wakil Gubernur.

"Kita sangat setuju dan mendukung semua aspirasi serta masukan yang diberikan, dan memang kalu ada kekuarangan disana-sini dalam pemerintahaan kami, hal ini akan menjadi masukan pada kami dalam menentukan kebijakan pada pelaksanaan pemerintahan di Provinsi Kepri," kata Sani.

Sani mengharapkan, dalam pelaksanaan progran dan pembangunan di Kepri semua masyarakat memiliki peranan masing-masing dan hendaknya tidak ada saling salah menyalahkan tetapi harus dapat saling mengisi dan saling mengingatkan, dan kami juga mengucapkan terimakasih atas segala masukan yang diberikan.

"Kami juga meminta agar semua elemen masyarakat dapat menjaga kemajemukan semua suku yang ada di Kepri, karena sejak lama masyarakat Kepri hidup secara berdampingan dalam melaksanakan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat di negeri ini," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Sani juga menegaskan, kalau dirinya tidak berniat sedikitpun untuk meninggalkan sejumlah putra dan putri daerah, untuk berkiprah dan dan berbuat nyata bagi Kepri.

"Saya tidak ada niat, mau tinggalkan putra-putri tempatan di daerah ini, tetapi dalam mengangkat dan menempatkan seseorang, tentunya ada aturan dan proseduralnya," ujar Sani lagi.

Sementara itu, Andi Anhar Chalid dalam pertemuan itu juga mengaku dan memaklumi adanya miskomunikasi yang terjadi, terhadap sejumlah isu yang didengarnya selama ini. Selain itu mantan anggota DPRD Kepri ini juga mengaku merasa lega, atas klarifikasi dan pernyataan Gubernur dan Wakil Gubernur terhadap segala isu yang sebelumnya berkembang di Kepri, hingga menyulut emossi masyarakat.

"Kami juga sangat mengharapakan, hendaknya atas segara issu yang disebarkan orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan dapat membakar emosiaonal kedaerahan, hendaknya dapat segera di klarifikasi dan disikapi gubernur dan wakil gubernur, hingga tidak menyulut emosi dan amarah masyarakat khususnya di daerah," kata Andi.

Sementara itu, HM Soerya Respationo yang juga hadir menyatakan sangat bersyukur dengan adanya pertemuan tersebut, hingga semua isu dan gonjang-ganjing yang beredar di masyarakat dapat diselesaikan dengan baik.

Soerya juga mengharapkan, dengan adanya pertemuan perwakilan FKB pada saat itu, akan menjadi awal yang baik dalam melanjutkan kepemimpinanya dengan HM Sani hingga lima tahun mendatang.

"Saya berterimakasih kegiatan aksi FKB ini berlangsung dengan baik, dan bersyukur tidak terjadi hal-hal yang tidak kita diinginkan. Mudah-mudahan pertemuan ini akan menjadi awal yang baik, bagi kita semua dalam melaksanakan roda pemerintahan dan pembangunan Kepri ke depan," ujarnya.

Soerya juga menyatakan, sejumlah isu dan kejadiaan-kejadian sebelumnya, antara dirinya dan Andi Anhar Chalid merupakan miskomunikasi dan mispersepsi hingga terkesan, seolah-olah ada perselisihan di antara mereka. Namun sebaiknya, Soerya menegaskan kalau dirinya, sangat bersahabat dan tidak ada ketersinggungan terhadap siapapun.

Pertemuan yang dihadiri sejumlah, perwakilan FKB, Gubernur dan wakil Gubernur serta dan masing-masing kepala SKPD itu, ditutup dengan doa bersama serta saling bersalaman dan berpelukan dalam upaya saling memaafkan.