Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jangan Terlewat, Program Tambahan Kuota 5 Ribu Jargas PGN di Kota Batam
Oleh : Nando Sirait
Rabu | 31-07-2019 | 16:52 WIB
jargas-batam1.jpg Honda-Batam
Ismayanti warga Cluster Euphorbia, Perumahan Buana Raya, Kecamatan Batuaji, salah satu pelanggan gas PGN. (Foto: Nando)

BATAMTODAY.COM, Batam - Semenjak hadir di Kota Batam, program jaringan gas bumi (Jargas) oleh Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui PT Perusahaan Gas Negara (PGN), seakan tidak sepi dari peminat yang meminta agar kawasan perumahan mereka dapat dilalui oleh pipa PGN, agar dapat masuk ke dalam program Jargas.

Kabar gembira kini datang bagi masyarakat Kota Batam, dimana pemerintah pusat telah mencanangkan sinergi wujudkan pembangunan Jargas di tahun 2020 mendatang. Program yang digalakkan bersama pemerintah daerah ini, diharapkan dapat merealisasikan kemudahan akses terhadap energi gas bumi dan percepatan energi.

Sebelumnya, bertempat di Hotel Royal Kuningan Jakarta, Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Minyak Gas dan Bumi menggelar rapat koordinasi pembangunan Jargas dengan menggundang stakeholder terkait dari 54 pemerintah daerah dan kota.

Dalam rapat tersebut, pihaknya menjalin komitmen dengan menargetkan pembangunan Jargas bagi 293.533 sambungan rumah (SR), dengan anggaran sebesar Rp 3,2 rriliun dan Batam mendapatkan kuota 5.000 Jargas yang difokuskan bagi pelanggan rumah tangga.

Ismayanti warga Cluster Euphorbia, Perumahan Buana Raya, Kecamatan Batuaji, Batam mengaku sangat menyambut baik dan senang sekali apabila pemerintah pusat kembali menghadirkan program tersebut. Menjadi pelanggan Jargas sejak tahun 2017, ibu rumah tangga ini mengaku senang sekali menawarkan agar keluarga dan temannya agar segera beralih dari pengguna tabung gas, menjadi pelanggan Jargas.

"Teman dekat saya yang tinggal di Perumahan sebelah itu sampai sekarang masih menunggu loh. Dia sempat menyesal tidak ikut dalam program pertama, yang hadir di kawasan perumahan kami. Masalahnya kemarin itu, pada saat program ini berjalan di perumahan saya dan perumahannya, posisi dia saat itu sedang di luar Kota Batam," ungkapnya sembari tersenyum mengingat curhat temannya, Rabu (31/7/2019).

Hadirnya Jargas diakui sangat membantu dirinya, sebagai ibu rumah tangga yang memiliki hobi memasak. Bahkan secara tidak langsung, ia mengaku kerap memamerkan kemudahan, kenyamanan, dan keamanan dalam penggunaan gas bumi setiap harinya kepada teman, maupun keluarga yang berkunjung ke rumahnya.

Yeni, salah satu warga Perumahan Buana Raya lainnya, juga menjelaskan hal serupa. Mengetahui adanya program di tahun 2020 mendatang, membuat dirinya segera memberikan kabar tersebut kepada adiknya yang tinggal di kawasan Sekupang. Ia bahkan berharap kawasan tersebut, masuk ke dalam kategori yang sudah ditentukan oleh Pemerintah Pusat.

"Adik saya itu, dari kemarin selalu bertanya ke saya. Bahkan dia juga pernah bertanya langsung ke petugas yang datang saat melakukan pengecekan. Saya sih berharapnya agar disana juga nanti terpasang, soalnya selain adik saya. Teman dan kerabat yang berkunjung ke rumah, sering kali iri melihat saya gak perlu capek lagi keliling nyari gas tabung dan biaya bulanan juga lebih murah, dengan penggunaan yang maksimal," ucapnya.

Melihat tingginya antusias Masyarakat Kota Batam terhadap program Jargas, Area Head PT PGN Batam, Wendy Purwanto menjelaskan hadirnya kembali program Jargas untuk Kota Batam, juga dibarengi dengan subsidi yang diberikan oleh Pemerintah Pusat. Dimana dalam hal ini, nantinya seluruh biaya pemasangan sendiri tidak dikenakan biaya alias gratis.

Walau begitu, pihaknya juga mengakui bahwa saat ini masih menunggu pembahasan dan keputusan dari kementerian terkait. Mengenai wilayah atau kecamatan yang akan mendapat atau dilewati oleh jaringan pipa gas PGN.

"Untuk penentuan daerah mana saja nanti di Kota Batam yang dapat mengikuti program Jargas, seluruhnya ditentukan oleh pemerintah pusat. Nanti akan ada tim dari KESDM yang akan melakukan survey lokasi yang berpotensi dan layak untuk dipasang Jargas," paparnya.

Sementara itu, sejak hadirnya Jargas di tahun 2016 lalu. Wendy mengakui permintaan untuk pelanggan rumah tangga mengalami peningkatan. Walau untuk hal ini, pihaknya juga terkendala mengenai jaringan pipa gas yang belum merata di Kota Batam.

"Sekarang pelanggan untuk rumah tangga itu ada sekitar 3.900 dari 4.001 rumah yang berhasil diinstalasi. Memang sempat ada penurunan, tapi ini lebih dikarenakan para pelanggan sebelumnya pindah ke kawasan yang belum dilalui pipa gas, dan sebagian lainnya pindah ke luar kota sehingga instalasi kita copot kembali," lanjutnya.

Wendy juga menambahkan, tingginya permintaan untuk penambahan kuota Jargas di Batam dibarengi dengan pelayanan maksimal yang diberikan oleh petugas lapangan. Selain rutin dalam melakukan patroli jaringan, petugas di lapangan juga diwajibkan untuk melakukan pengecekan rutin bagi pelanggan, serta selalu menghimbau untuk melakukan pencegahan.

Pihak PGN juga memiliki Standart Operasional Prosedur (SOP), bagi petugas lapangan agar sesegera mungkin dapat mencapai pelanggan yang mengeluhkan adanya gangguan. Hal ini diluar pemberitahuan yang diwajibkan kepada seluruh pelanggan, apabila pihaknya sedang melakukan pemeliharaan yang dapat mengakibatkan pasokan gas ke pelanggan terhenti untuk sementara.

"Edukasi safety bagi pelanggan selalu kami sosialisasikan, disaat petugas lapangan sedang melakukan pengecekan rutin ke rumah pelanggan. Pelanggan itu harus tetap kita ingatkan, selain itu kami juga punya SOP untuk time respone petugas lapangan. Untuk di Batam kita menentukan 20 - 45 menit petugas tiba di lokasi, yang dilaporkan sedang mengalami gangguan. Ini diluat tim gangguan yang standby selama 24 jam, dan tim patroli jaringan selama jam kerja. Intinya kami ingin selalu memberikan yang terbaik bagi pelanggan kami," ucap Wendy.

Editor: Yudha