Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jargas Kementerian ESDM, Berkah untuk Masyarakat Batam
Oleh : Nando Sirait
Selasa | 30-07-2019 | 11:28 WIB
jargas-irt-batuaji.jpg Honda-Batam
Salah seorang IRT di Perumahan Buana Raya, Kecamatan Batuaji yang sudah menikmati sambungan Jargas PT PGN. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dibangun sejak tahun 2016, Jaringan Gas Bumi (Jargas) dari PT Perusahaan Gas Negara (PT PGN) untuk mengalirkan gas bumi ke-4.809 pelanggan dengan rincian, 43 industri besar, 65 pelanggan komersial seperti restoran hingga hotel, serta 4701 rumah tangga.

Jargas ini terus mendapatkan respon positif, dan bahkan menjadikan para pengguna saat ini seakan-akan menjadi duta mengenai kemudahan, dan juga kenyamanan yang ditawarkan bagi pengguna Jargas.

Hal ini diakui para pengguna Jargas untuk rumah tangga yang tinggal di Cluster Euphorbia, Perumahan Buana Raya, Kecamatan Batuaji yang masuk dalam program pembangunan jaringan gas rumah tangga dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (KESDM) Republik Indonesia. Diakui merupakan suatu berkah sekaligus rezeki yang sangat membantu, para ibu rumah tangga dalam mengatur keuangan keluarga.

Yeni, seorang ibu rumah tangga (IRT), yang tinggal di Cluster Euphorbia nomor 3, mengetahui perumahan tempat tinggalnya, mendapatkan program Pemerintah Pusat. Hal ini membuatnya tidak berpikir panjang, dan mengaku ingin sekali agar Jargas segera terpasang di rumahnya.

"Cari gas tabung sekarang susah, apalagi di kawasan Batuaji ini. Saya bahkan terpaksa harus mencari keluar perumahan, dengan sepeda motor dengan membawa anak saya yang masih kecil. Sekarang sudah dua tahun saya menjadi pelanggan Jargas, rasanya nyaman sekali. Gak perlu lagi mikir harus kemana untuk mencari gas melon, kalau tiba-tiba lagi masak gas habis," tuturnya, saat ditemui, Selasa (30/07/2019).

Tidak hanya dari segi kenyamanan, keamanan bagi para pelanggan Jargas juga diakuinya sangat dirasakan olehnya. Di mana jauh sebelum pemasangan dilakukan oleh tim PT PGN Batam, dia terlebih dahulu diberikan pelatihan guna mencegah apabila terjadi kebocoran pada pipa.

Bahkan dia mengaku, selama dua tahun ini sekalipun ia belum pernah menghubungi Call Center PGN, yang sebenarnya sudah ditempel di beberapa titik rumahnya. "Bicara keamanan, saya merasa sangat aman sekali. Selain sudah dibekali dengan pelatihan dan pengecekan yang dilakukan oleh petugas lapangannya. Di dapur itu juga dikasih seperti tuas yang bisa langsung mematikan aliran gas, apabila terjadi kebocoran di pipa. Bahkan sampai sekarang saya saja gak pernah menghubungi nomor Call Center itu," ungkapnya, sambil menunjuk stiker bertuliskan nomor Call Center yang ditempel tepat di depan rumahnya.

Hal senada juga dilontarkan Rosmiana, yang juga merupakan warga Cluster Euphorbia. Menjadi pelanggan Jargas, diakuinya sangat membantu dirinya dalam mengatur keuangan keluarganya.

Bagaimana tidak, dalam sebulan dia hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp 19 ribu untuk membayar tagihan gas. "Mau masak jadi gak mikir lagi, sebulan saya cuma bayar Rp 19 ribu. Bayarnya juga gampang, bisa melalui Indomaret atau Alfamart. Sekarang masak gak perlu lagi mikir gas habis," paparnya sambil tersenyum.

Mengenai pelayanan, dia bahkan memberikan apresiasi terhadap petugas lapangan PT PGN Batam. Selain rutin melakukan pengecekan, dia juga mengakui pihak PGN Batam terlebih dahulu memberikan informasi apabila ingin melakukan perawatan.

"Kemarin pernah mati sampai 5 jam, tetapi itu setelah mereka melakukan pemberitahuan dengan menghubungi saya. Itupun dilakukan bukan di jam sibuk, kalau tidak salah itu dilakukan di malam hari," lanjutnya.

Kemudahan sebagai pelanggan Jargas ini, diakui sangat membantu para IRT yang tinggal di perumahan tersebut. Dari segi keamanan, adanya perhatian dari tim lapangan PT PGN Batam juga sangat membantu para IRT yang biasanya selalu direpotkan dengan rutinitas penggantian tabung gas.

"Mudah sekali saya sekarang semenjak pakai Jargas, biasanya saya takut kalau gas sudah habis. Mau lanjut masak harus tunggu bapak kalau sudah pulang kerja, pernah kemarin sendiri tetapi akhirnya gagal karena bukannya terpasang malah tercium bau gas di dapur," timpal Ismayanti, IRT lainnya.

Penggunaan Jargas diakuinya juga sangat murah, di mana selaku IRT yang memiliki hobi memasak. Kini dia hanya perlu mengeluarkan biaya maksimal Rp 22 ribu saja, untuk membayar tagihan gas-nya.

Ismayanti juga mengakui, sama sekali belum pernah mengajukan keluhan apapun dengan menghubungi Call Center. "Biaya murah, pelayanan bagus, tiap bulan datang petugas menanyakan keluhan kita bahkan. Jadi gak pernah saya hubungi itu Call Center. Bicara bayar tagihan, gampang sekali bisa melalui ATM, atau lewat Indomaret dan Alfamart. Rugi deh kalo sekarang masih pakai tabung, apalagi kalau hobinya masak seperti saya," tuturnya.

Editor: Gokli