Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasus DBD di Kepri Januari-Juni 2019 Capai 800 Kasus
Oleh : Redaksi
Senin | 24-06-2019 | 15:28 WIB
dbd-kepri-tinggi.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Dinas Kesehatan Provinsi Kepri mencatat hampir 800 kasus demam berdarah dengue (DBD) periode Januari-Juni 2019. Jumlah tersebut sangat mengkhawatirkan, karena meningkat dua kali lipat pada periode yang sama dari tahun sebelumnya.

"Kemarin sempat turun. Hanya lima kasus di Mei. Juni ini meningkat kembali. Januari sampai Juni sudah lebih 700, hampir 800 kasus. Ini sudah lebih tinggi dari periode lalu. Tahun lalu 300-an kasus," ujar Tjetjep Yudiana, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, usai apel pagi, Senin (24/6/2019), seperti dikutip situs resmi Diskominfo Kepri.

Kasus terbanyak terjadi di Kota Batam. Ditengarai penyebabnya karena masyarakat lalai dalam melakukan pemberantasan sarang nyamuk, di lingkungan rumah. Ditambah lagi curah hujan yang cukup tinggi selama Juni ini, membuat tempat penampungan tergenang air.

Masyarakat diminta aktif membersihkan tempat penampungan air, agar tidak menjadi sarang nyamuk. Bak mandi, drum, tampungan dispenser, air tambungan lemari pendingin, alas pot tanaman dan tempat penampungan lainnya sebaiknya dibersihkan setiap tujuh hari sekali.

"Siklus dari telur hingga menjadi nyamuk itu tujuh hari. Jadi harus dibersihkan minimal satu minggu sekali. Kalau mau menampung air yang lama tidak apa. Ada bubuk abate yang bisa diminta ke dinas kesehatan, melalui RT dan RW," sebut Tjetjep.

Editor: Gokli