Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Musnal Ditemukan Tewas di Dam Mukakuning
Oleh : Gokli/Dodo
Jum'at | 23-03-2012 | 10:45 WIB

BATAM, batamtoday - Mayat pria tua yang ditemukan warga tewas di lokasi Dam Mukakuning diketahui bernama Musnal (60) warga kampung Tower RT03/RW14 Mukakuning. Warga menyebut Musnal sebagai 'Pak Seribu Dong' lantaran sering minta uang seribu rupiah sama warga.

Istri korban, Rina (59) menyebutkan sekitar pukul 10.00 WIB dia masih melihat suaminya ke luar dari rumah. Tiba-tiba sekitar pukul 15.00 WIB, Rina baru tahu kalau suaminya sudah tewas lantaran tenggelam. 

Rina menjelaskan, selama ini suaminya itu mengalami penyakit ngangguan ingatan lantaran pernah mengalami kecelakaan belum lama ini. Sehingga keseharian Musnal terlihat linglung dan seperti orang pikun. 

"Saya sudah larang dia (Musnal-red.)  keluar rumah, tapi tetap saja ngotot. Saya takut dia marah makanya saya biarin saja," katanya. 

'Pak Seribu Dong' ditemukan tewas tenggelam di lokasi jembatan satu Dam Mukakuning, Kamis (22/3/2012) sekitar pukul 12.00 WIB. 

Warga yang pertama menemukan mayat, Abu Abizon (27) menyebutkan, posisi mayat tenggelam di dalam air menggunakan kaos singlet warna putih dan celana pendek warna abu-abu tepat di lokasi jermal satu di lokasi hutan Dam Mukakuning. 

"Tadi saya mau cari burung bang, kebetulan melintas di jermal itu, saya lihat ada mayat tenggelam, terus saya kasih tahu sama warga" kata Abu. 

Tanpa pikir panjang, Abu langsung melaporkan temuan ke warga sekitar, salah satunya ketua RT06/ RW14 Muhammad Dahri Pasaribu. Mendengar laporan Abu, Dahri lantas melapor ke Mapolsek Seibeduk.

Menurut Dahri, tewasnya pria tua ini diduga lantaran terpleset di jermal lokasi Dam Mukakuning, dimana sebelum pria yang sudah pikun ini masih dilihat warga melintas di perkampungan sekitar pukul 11.00 WIB. Entah mengapa pria yang sering minta uang seribu ini bisa tewas di lokasi jermal.

"Namanya saya tak tahu bang, biasa dipanggil orang 'pak Seribu Dong' lantaran biasa minta uang seribu sama warga,"terang Dahri seusai mengangkat mayat. 

Kapolsek Seibeduk, AKP Firdaus di lokasi mengatakan pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian korban. Sementara ini, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. 

"Kita belum bisa pastikan penyebabnya, tanda kekerasan tidak ada. Kami akan kordinasi dengan perangkat desa untuk mencari indentitas korban," papar Firdaus. 

Firdaus menambahkan, mayat ditemukan sekitar pukul 12.00 WIB, tapi lantaran lokasi jauh dengan hunian warga, evakuasinya membutuhkan waktu yang cukup lama. 

"Mayat akan dibawa ke RSOB untuk pengambilan visum," tutup Firdaus.