Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PMII Tegaskan Tak Ada Kata Damai Terhadap Premanisasi yang Menimpa Bosar Hasibuan
Oleh : Hendra
Selasa | 21-05-2019 | 08:52 WIB
pmii-log.jpg Honda-Batam
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

BATAMTODAY.COM, Batam - Penganiayaan ang menimpa salah seorang Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Batam, Bosar Hasibuan, yang diduga dilakukan Saparudin Muda, menjadi atensi khusus juniornya di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Kepada BATAMTODAY.COM, Rizky Firmanda, junior Bosar yang mantan Ketua Umum PMII Cabang Batam periode 2013-2014 mengatakan, tidak ada kata damai untuk tindakan premanisme yang melanda Bosar Hasibuan.

"Kami dari junior dan sahabat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan segenap mahasiswa yang berada di bawah naungan beliau, dan Bosar itu juga mantan dosen kami, mengatakan tidak ada kata damai terhadap hal ini. Kami berharap proses penegakan hukun ini berjalan sesuai sebagaimana mestinya, sesuai koridornya," ujar Rizky di halam depan ruangan SPKT Polresta Barelang, Senin (20/05/2019) malam.

Risky mewakili suluruh mahasiswa PMII mengatakan, sangat kecewa aam kejadian yang menimpa senior sekaligus mantan dosen mereka tersebut. "Kami tegaskan bahwa proses hukum yang terjadi kepada beliau harus ditegakkan dan diusut tuntas tanpa pandang bulu," lanjutnya.

Segenap mahasiswa PMII mengatakan siap pasang badan dan menginginkan penegakan hukum di Kota Batam berjalan lancar tanpa ada unsur yang menggunakan premanisme seperti yang diterima Bosar.

"Perihal kasus Pemilu kan ada proses hukum dan beliau adalah anggota Bawaslu yang pengawas resmi Pemilu yang dilindungi undang-undang. Hari ini beliau dilecehkan oleh sekelompok preman, atau oknum yang kami anggap preman, yakni dengan melakukan penyerangan dan pemukulan terhadap beliau (Bosar)," terangnya.

Kepada pihak kepolisian, mahasiwa PMII berharap terutama Kapolresta Barelang yang mana mereka telah mempercayai bahwa ada pihak kepolisian yang berjaga di sana dan berharap agar jangan terjadi kecolongan.

"Kami meminta pihak kepolisian lebih perketat keamanan baik di Bawaslu maupun KPU, ini untuk keamanan Kota Batam. Kami tidak ingin karena kepentingan segelintir oknum, Batam tidak kondusif," pungkasnya.

Editor: Gokli