Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ketua DPR Desak KPU Cari Tahu Penyebab Meninggalnya Ratusan Petugas KPPS
Oleh : Irawan
Kamis | 09-05-2019 | 13:28 WIB
bamsoet111.jpg Honda-Batam
Ketua DPR Bambang Soesatyo

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2019 yang dilaksanakan pada tanggal 17 April terbilang sukses, aman dan damai. Partisipasi masyarakat meningkat tajam, dunia juga mencatat Indonesia suskes melaksanakan Pemilu secara damai serta Indonesia berdiri sejajar dengan barisan negara-negara yang matang dalam berdemokrasi. Di balik itu semua, terdapat duka mendalam dengan meninggalnya lebih dari 500 petugas lapangan akibat kelelahan dalam menyukseskan penyelenggaraan Pemilu.

"Soal banyaknya petugas yang meninggal, kita tentu prihatin dan menyatakan belasungkawa yang dalam. Kita harus segera cari tahu penyebab dan solusinya," kata Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) Rabu (8/5/2019).

Ditambahkan Bamsoet, sapaan akrabnya, kejadian meninggalnya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) bukanlah yang pertama kali. Pada Pemilu 2014 yang tidak serumit sekarang, berdasarkan data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) jumlah petugas yang meninggal mencapai 144 orang dan tanpa mendapatkan santunan.

"Data itu sebenarnya sudah diantisipasi oleh KPU dan DPR bersama pemerintah dalam setiap pembahasan di Komisi II. Itulah sebabnya mengapa beban jumlah pemilih di setiap TPS pada Pemilu 2019 ini dikurangi atau dibatasi maksimum 300 orang," imbuh legislator Fraksi Partai Golkar itu.

Dari berbagai informasi yang diperoleh, selain faktor umur, riwayat kesehatan, beban kerja serta tekanan psikologis dimana semua pihak ingin menang juga ikut memberi andil salah satu penyebab petugas di lapangan meninggal dunia.

"Sekali lagi, atas nama Pimpinan dan seluruh Anggota Dewan, saya menyatakan belasungkawa yang sangat mendalam atas meninggalnya para pahlawan demokrasi yang telah menjalankan tugas dengan tulus, sehingga mengorbankan jiwa dan nyawanya. Kepada para keluarga yang ditinggalkan, semoga diberikan ketabahan dalam menghadapi musibah ini," jelas Bamsoet.

Atas dasar itulah, Pimpinan Dewan mendesak pemerintah untuk segera merealisasikan pemberian santunan kepada keluarga korban maupun kepada mereka yang menderita sakit. Pimpinan Dewan juga meminta Kementerian Kesehatan untuk melakukan pengkajian mengenai sebab musabab banyaknya petugas penyelanggara yang meninggal dunia dan mengalami sakit.

Menahan diri
Ketua DPR RI juga menyerukan kepada semua elemen bangsa untuk bisa menahan diri serta mengedepankan sikap kenegarawanan dalam menyikapi proses penghitungan suara hasil Pemilu.

"Sikap yang paling bijak adalah menunggu hasil penghitungan manual atau riil count yang dilakukan oleh KPU secara berjenjang mulai dari TPS, PPK, KPUD Kabupaten/Kota, KPUD Propinsi sampai penghitungan secara nasional di KPU," imbaunya.

Masih kata Bamsoet, sapan akrabnya, jika kelaknya dalam proses penghitungan suara tersebut terdapat pihak-pihak yang merasa keberatan atau dirugikan hendaknya ditempuh prosedur dan jalur yang disediakan oleh Undang-Undang dan Konstitusi Negara, bukan dengan cara yang bertentangan dengan Konstitusi.

"Pada saatnya nanti DPR perlu melakukan evaluasi secara menyeluruh atas pelaksanaan Pemilu serentak. Berbagai pandangan masyarakat yang mengingingkan pemilu mendatang dilaksanakan secara terpisah serta mengkaji kembali sistem Pemilu yang lebih sesuai," katanya.

Sebagai wujud tanggung jawab dalam menciptakan keterbukaan dalam penyelenggaraan Pemilu 2019, DPR RI telah berinisiatif mengundang anggota parlemen negara-negara sahabat sekaligus organisasi internasional yang menjalin kerja sama dengan DPR untuk menyaksikan secara langsung penyelenggaraan Pemilu di Indonesia.

Adapun delegasi menyaksikan langsung penyelengaraan pemilu serentak yaitu dari Parlemen Turki, Malaysia, Pakistan. Serta tiga organisasi internasional, yaitu Organisasi Konferensi Islam (OKI), Westminster Foudation for Democracy (WFD), dan Global Organization of Parliamentarians against Corruption (GOPAC).

"Mereka semua memberikan apresiasi kepada Indonesia atas penyelenggaraan pemilu yang damai serta berlangsung secara terbuka dan demokratis," pungkasnya.

Editor: Surya