Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Proyek Marina Bay Singapura Gerogoti Kunjungan Wisman Ke Batam, Target 2010 Tak Tercapai
Oleh : Sumantri
Selasa | 25-01-2011 | 11:33 WIB
guntur.jpg Honda-Batam

Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam, Guntur Sakti. (Foto: Ist),

Batam, batamtoday - Keberadaan pusat hiburan dan perjudian Marina Bay di Singapura diduga sebagai salah satu penyebab anjloknya wisatawan Singapura yang berkunjung ke Batam.

“Sekitar 60 persen wisatawan asing ke Batam berasal dari Singapura oleh sebab itu pembangunan pusat hiburan di Marina Bay sangat memukul industri pariwisata di Batam karena kunjungan wisatawan singapura anjlok,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Guntur Sakti, kepada batamtoday Selasa 25 Januari 2011.

Disampaikanya, selama interval Januari hingga Oktober 2010, data kunjungan Wisatawan Manca Negara (Wisman) yang tercatat di Dinas Pariwisata Kota Batam baru mencapai 811.911 orang, dan  Sementara itu pemerintah mentargetkan setidak-tidaknya Kepulauan Riau bisa menyumbang 1,2 juta wisatawan, yang melancong ke daerah ini.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kota Batam, baru memprediksi kunjungan wisman sampai dengan akhir tahun 2010 mendekati angka satu juta orang, dengan demikian sulit untuk mengejar target 1,2 juta wisawatan hingga akhir tahun.

Tidak tercapainya target, menurut Guntur disebabkan beberapa faktor, pertama disebabkan pembangunan pusat hiburan dan perjudian di Marina Bay Singapura yang menyebabkan turis dari Singapura yang selama ini paling banyak berkunjung ke Batam menjadi anjlok, karena banyak Wisman Singapura mengalihkan rencana perjalannya dari Batam ke tempat tersebut.

Pada pekan ketiga Desember 2010, dalam sebuah acara ASITA di Planet Holiday Hotel, Guntur Sakti menuturkan, salah satu 'biang kerok' turunnya kunjungan wisatawan ke Batam adalah pembangunan Marina Bay Singapura.

Selain itu, kebijakan Visa on Arrival (VoA) di awal tahun juga melemahkan pertumbuhan industri pariwisata di Batam. Pasalnya kebijakan yang mengenakan tarif 25 dollar AS kepada wisatawan asing menyurutkan minat mereka untuk berkunjung ke Batam.

"Sebab yang berkunjung tidak hanya wisatawan asal Singapura, tetapi juga ada wisatawan asal negara lain, dan mereka ini biasanya berkunjung ke Batam hanya selama dua atau tiga hari, sehingga bila harus membayar 25 dollar AS setiap berkunjung dirasa memberatkan," jelas Guntur.

Oleh karena itu, Pemerintah pusat mengganti kebijakan tarif tunggal 25 dollar AS menjadi tarif ganda pada Juli 2010. Kebijakan itu mengatur untuk wisatawan yang datang ke Batam akan dikenakan dua tarif, pertama, tarif lama 25 dollar AS per wisawatan untuk kunjungan maksimal 30 hari dan Kedua, tarif baru sebesar 10 dollar AS untuk setiap wisawatan dengan waktu kunjung maksimal satu minggu.