Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inilah Dampak Buruk Kebanyakan Makan saat Berbuka Puasa
Oleh : Redaksi
Senin | 06-05-2019 | 17:52 WIB
over-eating1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kebanyakan Makan (overeating) lumrah terjadi saat bulan puasa. Ragam menu buka puasa membuat seseorang kalap dan melahap semua yang tersaji.

Kondisi itu bisa disebut wajar. Sebab, saat bulan puasa, seseorang berada dalam kondisi metabolisme tubuh yang baik. "Tubuh akan mampu menyerap apa pun yang masuk ke dalam," ujar ahli kesehatan, dr Maria Charlotte, beberapa waktu lalu.

Alih-alih mengisi perut setelah kosong selama 12 jam, tubuh justru akan mengalami beberapa gangguan kesehatan. Berikut beberapa gangguan yang akan muncul akibat overeating.

1. Rasa kantuk menerus
Rasa kantuk muncul saat tubuh kekurangan oksigen. Makan berlebih menjadi salah satu penyebabnya.

Saat makan berlebih, tubuh harus bekerja keras untuk mencerna makanan. Hal itu membuat pasokan oksigen terkuras untuk memecah makanan.

2. Berat badan naik
Puasa yang seyogianya bisa menjadi waktu tepat untuk mendetoksifikasi tubuh malah jadi momen menaikkan berat badan.

Overeating membuat seseorang mengonsumsi makanan dalam porsi berlebih. Semua nutrisi makanan terserap dengan optimal. Mau tak mau, berat badan pun perlahan merangkak naik.

3. Gastritis
Gastritis atau radang lambung adalah kondisi lapisan dalam kulit lambung yang mengalami peradangan atau bengkak. Umumnya, kondisi ini dikenal dengan istilah maag.

"Makan banyak dan cepat menimbulkan gastritis," kata wanita yang akrab disapa dr Cherry ini.

4. Kulit berjerawat dan kusam
Jangan salah, overeating tak hanya berdampak pada urusan pencernaan, tapi juga kecantikan kulit. Kulit berjerawat dan kusam menjadi salah satu dampak dari kebiasaan makan berlebih. Apalagi jika asupan makanan minim zat besi.

"Kulit berjerawat perlu mengurangi konsumsi makanan manis dan produk dairy [berbahan dasar susu]," kata Cherry.

Makanan manis, ujar Cherry, dapat menghambat penyembuhan peradangan pada jerawat. Sedangkan produk susu berkontribusi pada peningkatan produksi sebum dengan kandungan lemaknya dan berujung pada timbulnya jerawat.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha