Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sindir Keberadaan Media Massa

Hadiri Peringatan May Day, Prabowo: Kami Bukan Kambing yang Bisa Kalian Atur-atur!
Oleh : Redaksi
Rabu | 01-05-2019 | 19:52 WIB
prabowo-may-day.jpg Honda-Batam
Prabowo Subianto saat menghadiri peringatan May Day di Tennis Indoor Senayan Jakarta. (Foto: Tempo)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Calon Presiden Prabowo Subianto menyindir keberadaan media massa, saat berorasi dalam peringatan hari buruh internasional yang digelar Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KPSI) di Tennis Indoor Senayan, Rabu (1/5/2019).

"Itu banyak TV ya, entah ditayangkan entah enggak gue gak tau dah. Para media, hati-hati. Kami mencatat kelakuan-kelakuan kamu satu-satu," kata Prabowo di depan ribuan buruh.

"Kami bukan kambing-kambing yang bisa kau atur-atur. Hati-hati kau ya. Suara rakyat adalah suara Tuhan, jadi saya bicara apa adanya," lanjutnya.

Bukan tanpa alasan, kegeraman Prabowo ini lantaran banyak media massa yang belakangan terkesan tak imbang dalam memberitakan kontestasi politik, khususnya Pilpres.

Bahkan beberapa media juga sempat mendapat peringatan oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkait keberimbangan dalam menyajikan kampanye Pilpres 2019 kemarin.

Dalam orasi itu pula, Ketua Umum Gerindra ini juga menyebutkan bahwa media-media yang ada di Indonesia telah merusak demokrasi Indonesia.

"Buat media-media, gue salut sama lu masih berani ke sini. Akan tercatat sejarah, hei kau media-media Indonesia, kau ikut merusak demokrasi Indonesia," seru Prabowo disambut riuh massa.

Menurut Prabowo, kritikan kepada media massa perlu ia sampaikan kepada publik secara jujur agar pilar demokrasi keempat ini tak kembali tercoreng.

Sebagai pilar demokrasi keempat, media massa dituntut untuk memberitakan fakta sebenarnya dan tidak diputarbalikkan demi kepentingan tertentu.

"Gue harus bicara apa adanya dong. Yang tidak benar gue harus bilang. Yang benar kau bilang benar, jangan kau balik dan kau ingat, rakyat Indonesia mencatat. Setiap penindasan dicatat. Catat siapa yang melakukan pelanggaran, pada saatnya mereka akan bertanggung jawab," tandasnya.

Sumber: RMOL
Editor: Dardani