Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ibukota Baru Harus Punya Nilai sebagai Pusat Pemerintahan dan Pusat Sejarah
Oleh : Irawan
Rabu | 01-05-2019 | 13:16 WIB
ahri_hamah1.jpg Honda-Batam
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mengubah landscape dan konsep dalam membangun kota baru yang akan menjadi ibukota negara di luar Pulau Jawa.

"Sebab kalau kita merubah itu, bisa mengubur sejarah dan kita tidak tahu jati diri. Kita bisa menjadi bangsa yang kebingungan karena tidak punya catatan masa lalu," ujar Fahri Hamzan dalam keterangan tertulisya yang diterima wartawan, Rabu (1/5/2019).

Fahri berharap konsep Ibukota baru tidak bisa berubah dari konsep Ibukota yang digagas oleh Bung Karno (Presiden pertama RI) pada era 60-an yang desainnya mengikuti Ibukota Amerika Serikat, yaitu Washinton DC yang berada di distrik of Colombia.

Sehingga DKI Jakarta yang dijadikan Ibukota negara ditetapkan dengan Undang-undang, dimana sebagai Ibukota Jakarta dalam desain tata kotanya yang dirancang oleh Bung Karno, didalamnya ada pusat pemerintahan dan pusat sejarah.

"Jadi Ibukota dalam desain Bung Karno pada waktu itu harus punya dua hal, yakni pusat pemerintahan dan pusat sejarah," sebut inisiaitor Gerakan Arag Baru Indonesia (GARBI) itu lagi.

Pusat pemerintahan, masih menurut Fahri dimaksdkan sebagai tempat bagi pengambilan keputusan terbaik bagi bangsa dan negara. Sementara pusat sejarah, itu maksudkan sebagai memory bersama anak-anak bangsa, agar kita sebagai bangsa punya rujukan untuk mengingat tentang apa yang dialami bangsa, secara khusus dan dunia pada umumnya.

"Itu lah sebabnya kalau kita melihat konsep-konsep seperti ini berkembang, misalnya Bung Karno pergi ke Brazil dan melihat kota Brazilia yang disainnya memang mengikuti konsep yang berkembang di AS. Jadi filosofi Ibukota itu berasal dari Bung Karno, sehingga pemerintahan ini tidak boleh keluar dari konsepsi pemikiran Bung Karno tentang Ibukota," pungkas Anggota DPR RI dari Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.

Editor: Surya