Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gerindra Apresiasi Rini Soemarno yang Tunda dan Pindahkan Lokasi HUT ke-21 BUMN
Oleh : Irawan
Kamis | 11-04-2019 | 14:04 WIB
arief_puyuono2.jpg Honda-Batam
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Puyuono mengapresiasi langkah Menteri BUMN Rini Soemarno yang memindahkan perayaan HUT ke-21 BUMN dari Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta ke Semarang. Pemindahan itu setidaknya menunjukkan BUMN netral dalam Pemilu 2019 dan tidak ditunggangi kepentingan politik kelompok tertentu.

"Terkait HUT BUMN tidak ditunda, tapi dipindah ke Semarang, bukan Diadakan di GBK. Hanya untuk Direksi dan HUT BUMN di GBK dengan keluarga Besar BUMN di ubah menjadi tangal 20 bulan ini, saya sudah konfirmasi ke ibu Menteri BUMN," kata Arief di Jakarta, Kamis (11/4/2019).

Menurut Arief, dengan dipindah atau ditunda HUT BUMN membuktikan apabila Kementerian BUMN dan Direksi BUMN sangat menghormati netralitas di Pemilu 2019

"Ini menunjukkan Bahwa BUMN tidak dimasukan dalam ranah politik praktis ya oleh Ibu Menteri," katanya.

Arief Puyuono yang juga Ketua Umum FSP BUMN Bersatu ini mengatakan, sah-sah saja abila pelayaraan HUT BUMN dibuat meriah. Hal ini merupakan wujud apresiasi BUMN kepada para pekerja.

"Sah sah saja dong HUT BUMN dibuatkan acara yang besar karena selama ini kan BUMN sudah dikelola dengan benar dan dikendalikan dengan benar oleh Ibu Rini," katanya.

Karena itu, kata Aref, jika HUT BUMN diubah menjadi ajang mampanye pendukung pasangan 01 Joko Widodo-Maruf Amin, maka pakerja BUMN dipastikan akan perlawanan dan penolakan besar-besaran

"Saya saja yang jadi pengurus di Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu tidak pernah menjadikan Pekerja BUMN masuk dalam ranah politik praktis," kata Ketua Umum FSP BUMN Bersatu ini.

Ia menilai para pekerja BUMN sudah memiliki sendiri pilihannya dalam Pilpres 2019. Mereja juga paham, calon presiden mana yang bakal dipilih karena akan mempertahankan BUMN sebagai aset negara dan tidak akan dijual ke asing.

"Mereka juga sudah paham betul nanti Capres yang akan dipilih nantinya. Mereka punya nasionalisme untuk mempertahankan BUMN tetap jadi aset negara ,Dan mereka paham Capres mana yang Akan mampu mempertahankan BUMN tetap jadi Milik rakyat Indonesia," tegas Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.

Arief menambahkan para pekerja BUMN sudah belajar dari pengalaman mengenai penjualan Belajar dari Indosat yang dijual ke Singapore dan Lahan Gas Tangguh di Papua yang dijual ke Petrochina Dan Blok Natuna yang diserahkan ke asing bukan ke Pertamina

"Karena itu, pekerja BUMN Sudah Punya Pilihan Capres Dan Partai yang bisa mempertahankan BUMN untuk tidak dijual ke asing," katanya.

Sebelumnya, ada kabar adanya intimidasi kepada para pekerja BUMN untuk mengadiri perayaan HUT ke-21 BMN di GBK Jakarta. Namun, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra yang Ketua Umum FSP BUMN Bersatu Arief Poyuono belum mendapat kabar soal pegawai BUMN mendapat intimidasi untuk menghadiri kampanye akbar Joko Widodo-Maruf Amin pada Sabtu nanti (13/4/2019). "Saya belum cek," kata Arief, Jakarta, Senin (8/4/2019).

Arief menilai kalaupun ada paksaan untuk mengikuti kampanye akbar Jokowi, para pekerja BUMN semestinya tidak gentar. Sebab, hal tersebut menjadikan penyemangat untuk dugaan mobilisasi oleh TKN.

"Saya juga duga ancaman dari anggota TKN (tim kampanye nasional) yang berasal dari para relawan Joko Widodo yang banyak ditaruh di BUMN. Saat terhadap para pekerja BUMN tidak akan dianggap sama pekerja BUMN," ungkap Arief.

Arief mengimbau, jika benar ada intimidasi maka para pekerja BUMN tidak boleh tinggal diam dan mesti tegas menolak dengan aksi mogak.

"Jika mereka memaksa, lakukan aksi mogok dan slow down sebagai penolakan intimidasi,"

Editor: Surya