Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Serikat Buruh Tolak Penaikan Harga BBM
Oleh : ocep
Sabtu | 10-03-2012 | 19:54 WIB

BATAM, batamtoday - Federasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (FSBSI) Kota Batam menolak rencana penaikan harga BBM subsidi yang akan diberlakukan pemerintah mulai April 2012 mendatang.

Surya Darma Sitompul, Sekretaris Forum Federasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (FSBSI) Kota Batam mengatakana pihaknya sudah menetapkan sikap terhadap rencana penaikan harga BBM subsidi oleh pemerintah.

"Kami dengan tegas menolak kenaikan harga BBM," ujarnya, Sabtu (10/3/2012).

Menurut dia, FSBSI Batam meyakini kenaikan harga BBM akan memicu kenaikan harga barang-barang kebutuhan masyarakat dan buruh, khususnya sembako.

Selain sembako, kenaikan harga BBM subsidi juga akan mempengaruhi tarif-tarif lainnya seperti transportasi, air dan listrik.

Kondisi itu menurutnya selalu saja terjadi, namun pemerintah tidak kunjung mempersiapkan kebijakan yang efektif mengantisipasi dampak ikutan tersebut.

Begitu juga dengan rencana penaikan harga BBM kali ini, hampir tidak ada kebijakan pemerintah yang dipercaya mampu meredam potensi kenaikan susulan itu.

Selain itu, lanjutnya, FSBSI Batam juga menilai kenaikan BBM kali ini akan membuat sia-sia perjuangan kenaikan upah minimum kota (UMK) yang sudah dilakukan oleh para serikat buruh dan pekerja di Batam akhir tahun lalu.

Dimana ketika itu para serikat buruh dan pekerja di Batam selama beberapa hari telah mengerahkan anggotanya sebanyak mungkin berunjuk rasa menekan pemda menetapkan UMK di atas angka kebutuhan hidup layak (KHL).

Kenaikan harga BBM yang rencananya diberlakukan pemerintah mulai April 2012 mendatang juga diyakini akan memperberat perjuangan penyesuaian upah minimum untuk tahun depan.

Hal itu mengingat komponen-komponen harga dan tarif yang digunakan sebagai indikator penghitungan upah akan jauh berubah atau mengalami kenaikan yang signifikan.

FSBSI sendiri memperkirakan penaikan harga BBM subsidi sebesar 30,3% oleh pemerintah akan mendongkrak kenaikan harga sembako di Batam hingga 20%.

Karena itu, sebagai tindakan nyata atas penolakan tersebut, FSBSI Batam telah berencana berunjuk rasa pada awal pekan depan."Kami sedang mempersiapkan demo BBM. Rencananya Senin minggu depan," ungkap Surya.

Kemungkinan besar, lanjut dia, unjuk rasa ini juga akan didukung oleh serikat pekerja lainnya yang ada di Batam, khususnya FSPMI dan FSPSI.

Selain kedua elemen itu, unjuk rasa kenaikan BBM ini pun akan melibatkan organisasi kemahasiswaan dan pemuda serta organisasi kemasyarakatan lainnya.

"Demo ini murni inisiatif FSBSI Batam karena belum ada instruksi dari DPP untuk menggelar demo BBM secara nasional," bilang Surya.