Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Caretaker Ketua PSSI Tegaskan Tidak Ada Dualisme Kepengurusan di Kepri
Oleh : Charles/Dodo
Rabu | 07-03-2012 | 18:39 WIB

TANJUNGPINANG, batamtoday - Caretaker Ketua PSSI Provinsi Kepri Roma Ardadan menegaskan tidak ada dualisme kepengurusan PSSI di Provinsi Kepri. Tetapi, dengan pembekuan yang dilakukan pengurus PSSI pusat pada pengurus PSSI Kepri, secara tidak langsung kepengurusan PSSI lama, di bawah kepemimpinan Endi Maulidi, dinyatakan tidak berhak lagi mengatasnamakan PSSI Kepri. 

“Perlu saya luruskan bahwa tidak ada dualisme di kepengurusan PSSI Kepri. Seperti sudah diberitakan sebelumnya, kepengurusan PSSI lama sudah dibekukan oleh PSSI Pusat,” kata Roma di kantor PSSI Kepri, Rabu (7/3/2012).

Lebih lanjut, Roma menjelaskan, bahwa dirinya diberikan amanah oleh PSSI Pusat untuk menggelar Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) untuk memilih ketua PSSI Kepri yang baru. Selain menggelar Musdalub, PSSI Pusat juga meminta PSSI Kepri dibawah kepemimpinannya untuk memutar roda kompetisi Divisi III sesegara mungkin.

Menanggapi rencana Endi Maulidi yang akan menggelar kompetisi Divisi III, Roma mengatakan hal tersebut sangat disesalkannya, Sebab, hasil pertandingan kompetisi tersebut tidak akan pernah diakui oleh PSSI Pusat.

“Yang menjadi pertanyaan sekarang,akan dibawa kemana hasil dari kompetisi Divisi III yang akan mereka gelar? Sebab, mereka sudah dibekukan dan tidak diakui lagi oleh PSSI Pusat,”kata Roma.

Untuk itu, ia mengharapkan semua masyarakat bola untuk dapat memahami kondisi yang terjadi saat ini.

“Satu harapan besar saya, adalah bagaimana persepakbolaan Kepri dapat sejajar dengan daerah lain. Hal ini bisa dicapai, tentunya dengan dukungan semua masyarakat Kepri,”pungkasnya.

Masih kata Roma,saat ini santer terdengar ada kebingungan di masyarakat mengenai PSSI Kepri. Roma menduga hal ini tercipta karena adanya oknum yang mempolitisasinya. Karena di dalam olahraga tidak ada politik, tidak ada kebingungan, semuanya harus pasti.

“Sebab olahraga sangat menjunjung sportifitas dan fairplay. Jalan terus, semangat terus, dan kita bersama menuju kebangkitan persepakbolaan Kepulauan Riau,”ujarnya.

Dijelaskan Roma, dilaksanakannya Kompetisi Divisi III Kepri saat ini yang terkesan mendadak juga dikarenakan pengurus yang lama tidak juga melaksanakan sampai sebelum keluarnya SK pembekuan pengurusan Endi.

“PSSI bukan milik Roma, tapi milik rakyat Indonesia.Jadi saya mohon semua pihak dapat melihat pertandingan Divisi III yang tidak terkontaminasi politik dan kepemilikan kepengurusan secara pribadi,”terang Roma.
 
Sambung Roma, jangan rugikan para atlet pemain bola.Pasalnya, jika tidak bertanding sangat disayangkan. Padahal mereka sudah berlatih untuk memajukan sepakbola dan prestasi mereka.
“Jadi  mari kita liat bakat-bakat muda kita yang suatu hari kelak mampu menjadi pemain nasional. Karena saya sangat berharap secepatnya ada pemain bola kita yang bersinar dan dilirik pusat.  Maka dari itu, di luar Divisi III, kita akan segera melaksanakan even-even sepak bola,”terang Roma.
 
Salah satunya PSSI Kepri sedang mempersiapkan kompetisi Liga Futsal Amatir Indonesia. Even ini akan dimulai dari tingkat Kabuaten/Kota, lalu berlaga ditingkat Provinsi. Selanjutnya yang terbaik akan ikut even antar wilayah. Dalam hal ini Kepri berada satu wilayah dengan empat provinsi lainnya. Mulai dari NAD, Sumut, Sumbar, dan Riau. Bagi mereka yang juara ditingkat wilayah, akan bermain di Liga Amatir Futsal Indonesia.

“Untuk itu kami akan segera mengkonsolidasikan hal ini agar tim futsal Kepri bisa mempersiapkan diri untuk mengikuti even tersebut.Kita  harus ada di Liga Amatir Futsal Indonesia,"ungkapnya.