Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penularan HIV/AIDS Sulit Dicegah, Butuh Kesadaran Penderita Itu Sendiri
Oleh : Redaksi
Rabu | 06-03-2019 | 08:04 WIB
pencegahan-hiv-aids.jpg Honda-Batam
Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Tjetjep Yudiana. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Dinas Kesehatan Provinsi Kepri menyatakan pengidap penyakit HIV/AIDS tidak mungkin diisolasi, karena pemerintah tidak memiliki dasar hukum untuk melakukannya.

"Pemerintah tidak memiliki kapasitas untuk mengendalikan penularan HIV/AIDS secara maksimal," kata Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Tjetjep Yudiana, di Tanjungpinang, Senin (4/3/2019), seperti dikutip situs resmi Pemprov Kepri.

Ia mengatakan, kondisi ini yang menyebabkan penularan virus mematikan itu tidak dapat dicegah, kecuali ada kesadaran diri para penderitanya. "Perlu pendekatan agama, dan penguatan mental terhadap penderitanya. Ini upaya pencegahan yang cukup efektif," ucapnya.

Penderita HIV/AIDS sulit dideteksi pemerintah, kecuali para penderitanya memiliki kesadaran untuk memeriksa kesehatannya. Mereka juga sebaiknya meningkatkan keimanan, dan tidak melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan penularan.

Salah satu penyebab penularan HIV/AIDS melalui aktivitas seksual. Namun ada kasus lainnya yang menyebabkan orang tertular, seperti dokter atau bidan yang menangani penderita HIV/AIDS yang akan melahirkan. Dokter dan bidan dapat tertular penyakit mematikan itu ketika ketuban pecah, dan air masuk ke tubuh dokter atau bidan tersebut.

Selain itu, ada juga anak-anak yang masih pelajar SD di Kepri berjumlah 20 orang, yang tertular HIV/AIDS. "Apakah orang-orang yang seperti ini yang diisolasi?" ucapnya.

"Dari data kami, kasus HIV/AIDS di Kepri kebanyakan penularannya disebabkan hubungan seksual dan penggunaan jarum suntik untuk narkotika," imbuhnya.

"Di Kepri juga ada kasus HIV/AIDS yang diidap pejabat tertentu. Pejabat tersebut baru diketahui mengidap HIV/AIDS setelah meninggal dunia," sambungnya lagi.

Tjetjep mengatakan jumlah penderita HIV Kepri potensial selalu meningkat sepanjang tahun. Hal itu disebabkan para penderita masih beraktivitas, dan berinteraksi dengan berbagai pihak.

Editor: Gokli