Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasus DBD di Karimun Banyak Serang Anak-anak Usia 5-14 Tahun
Oleh : Wandy
Senin | 04-03-2019 | 12:16 WIB
kadinkes-karimun2.jpg Honda-Batam
Kadiskes Tanjungbalai Karimun, Rachmadi. (foto: Wandy).

BATAMTODAY.COM, Karimun - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Karimun terbanyak menyerang anak-anak usia 5 hingga 14 tahun.

Hal tersebut tercatat hingga saat ini, lebih kurang 61 penderita DBD ditemukan di Kabupaten Karimun terbanyak ditemukan di Kecamatan Kundur dengan 14 kasus. Sekitar 44 persen diantaranya anak usia 5 hingga 14 tahun.

Kepala Dinas Kesehatan Karimun Rachmadi mengatakan, berdasarkan persentase pada kasus DBD banyak menyerang anak-anak yakni usia dibawah 1 tahun sebesar 4 persen, usia 1-4 tahun 14 persen, usia 5-14 tahun 44 persen, usia 15-44 tahun 34 persen dan usia diatas 44 tahun 4 persen.

"Kita terus melakukan berbagai upaya dalam melakukan antisipasi dalam mencegah agar tidak terjadi DBD. Disamping itu, masyarakat juga harus tetap waspada," kata Rachmadi, Senin (4/3/2019).

Dijelaskan, pada kasus DBD tersebut sudah menyebar merata di 9 Kecamatan di Kabupaten Karimun, diantaranya peringkat terbanyak di Kecamatan Kundur 14 kasus, Kecamatan Meral 12 kasus, Kecamatan Karimun 11, Kundur Barat 6 kasus, Tebing 6 kasus, Kecamatan Meral Barat 4 kasus, Kundur Utara 3 kasus, Belat 3 kasus dan Buru 2 kasus.

"Kita sudah melakukan berbagai upaya seperti menggencarkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk, abatesisasi dan juga fogging di wilayah terdapat DBD telah kita lakukan. Kita juga sudah berkoordinasi dengan Camat dan Puskesmas di wilayah Kabupaten Karimun," terang Rachmadi.

Tentunya Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun ini berharap, langkah dalam memberantas sarang nyamuk dapat dilakukan oleh seluruh masyarakat Kabupaten Karimun. Hal tersebut guna menekan angka penyebaran DBD di Kabupaten Karimun.

"Peran masyarakat sangat besar dalam mencegah penyebaran ini. Mari kita bersama-sama melakukan pemberantasan dan bukan dari Pemerintah saja, melainkan seluruh unsur masyarakat," katanya.

Editor: Chandra