Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penataran P4 akan Dihidupkan Kembali

Mendagri Akui Wibawa Pemerintah Turun di Mata Publik
Oleh : surya
Jum'at | 02-03-2012 | 16:09 WIB

JAKARTA, batamtoday-Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi mengakui kewibawaan pemerintah di mata publik cenderung menurun belakangan ini. Banyaknya kasus penyelewengan yang dilakukan aparat birokrasi pemerintahan membuat publik semakin kéhilangan kepercayaan.

"Seringnya pemberitaan perilaku buruk aparat ya mau tidak mau membuat kepercayaan itu tergerus," katanya usai memberi sambutan dalam 'Forum Fasilitasi Daerah dalam Rangka Penguatan Ketahanan Bangsa' dengan tema "Peningkatan Peran Aparatur Pemerintah Dalam Penguatan Ketahanan Bangsa" di Jakarta, Jumat (2/3/2012).

Gamawan menyebutkan, pemberitaan negatif aparat pemerintah terutama dalam hal pungutan liar, korupsi, dan penggelapan pajak. Namun dirinya tidak menyalahkan pemberitaan media yang sangat terbuka.

"Ini justru menjadi catatan bagi aparat untuk berbenah. Jawabannya tidak menyalahkan pers, tapi membenahi diri, jangan maling lagi, berikan pelayanan sungguh-sungguh," katanya.

Gamawan menilai, media massa memiliki peran dalam melakukan pengawasan terhadap aparat pemerintah di era keterbukaan, tidsk seperti di masa Orde Baru (Orba) ketika memberitakan prilaku buru aparat terutama pejabat langsung dibredel. 

"Ya dulu kan tinggal dibredel saja medianya apabila ada yang memberitakan buruk. Kita minta semua PNS agar introspeksi diri dan memperbaiki kinerja. Pimpinan kita minta jangan pernah berhenti mengingatkan, serta melakukan pengawasan di kelembagaan dan satuan tugas masing-masing," katanya.

Hidupkan Penataran P4
Selain itu, Mendagri mengatakan, perlunya kembali menghidupkan pe penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) yang dilakukan pada masa Orba. Penataran P4, lanjutnya, dapat   mengingat niai-nilai Pancasila terlihat tidak lagi menjiwai perilaku masyarakat Indonesia saat ini.

"Tidak terlihat lagi semangat gotong- royong, kebersamaan, dan semangat tenggang rasa di antara unsur-unsur masyarakat Indonesia saat ini, nilai-nilai Pancasila sepertinya sudah tidak lagi menjiwai masyarakat. Oleh karena itu, ada baiknya penataran P4 dilaksanakan lagi," katanya.

Menurut Mendagri, penatapan P4 berfungsi untuk menginternalisasi (memasukkan) nilai-nilai Pancasila pada siswa sekolah di tingkat menengah pertama dan atas, serta beberapa perguruan tinggi.

"Penataran P4 bisa menjadi langkah strategis untuk menanggulangi perilaku dari masyarakat yang tidak lagi sesuai dengan Pancasila. Penataran ini juga bisa menjadi bentuk dari reaktualisasi ideologi negara yang diinstruksikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," katanya.

Gamawan menjelaskan bahwa semakin tingginya tingkat pendidikan dan semakin baiknya kesejahteraan masyarakat Indonesia justru tidak diimbangi dengan kesadaran bernegara dan berbangsa yang baik.

"Akibatnya, ya bisa kita saksikan sekarang. Banyak kerusuhan dan perilaku pelanggaran hukum yang pada gilirannya mengikis ketahanan bangsa," katanya.

Mendagri menegaskan, Kementerian Dalam Negeri sedang bekerja sama dengan kementerian-kementerian lain untuk menggalakkan kembali P4.

"Kalau bisa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memasukkan P4 ini ke dalam kurikulum sekolah-sekolah, ini penting karena menyangkut ideologi negara dan ketahanan bangsa. Pada masa Orde Baru P4 diwajibkan kepada setiap peserta didik untuk menghafal 36 butir Pancasila," katanya.