Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sadis, Begini Kronologi Pembunuhan Arnold Tambunan
Oleh : Roland Aritonang
Rabu | 20-02-2019 | 15:40 WIB
jenazah-arnold1.jpg Honda-Batam
Jenazah Arnold Tambunan diserahkan kepada keluarga di Rumah Sakit Raja Ahmad Thabib Tanjungpinang. (Foto: Roland)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kasat Reskrim Polres Tanjungpinang, AKP Efendri Ali mengungkapkan almarhum Arnold Tambunan dibunuh secara sadis Rasyid, pengusaha tenda di Tanjungpinang dan anak buahnya Abdul.

Namun karena saat itu cuaca gerimis, dan posisi korban lari ke arah semak belukar hutan yang terdapat di belakang septic tank rumah , pengusaha tenda di jalan Menur, Gang Juang nomor 15 C, Kelurahan Sei Jang, Kecamatan Bukit Bestari, Tanjungpinang, Sabtu (18/8/2018) lalu.

"Saat pemukulan pertama dilakukan di bawah pohon dekat rumah kontrakan pukulan pertama dagu korban. Kemudian korban berlari, sejauh enam meter dari belakang septic tank tetapi terpeleset dan jatuh. Saat itu juga kedua pelaku menghajar korban secara bertubi-tubi dengan besi yang ada ditempat itu," ungkap Efendri Ali saat ditemui di sakit Raja Ahmad Thabib Tanjungpinang, Rabu (20/2/2019).

Lebih lanjut, Ali mengungkapkan besi yang digunakan oleh kedua tersangka ini adalah besi kaki tenda berukuran, untuk tersangka Rasyid besi berdiameter 5 cm dengan panjang 120 cm. Sedangkan tersangka Abdul besi berdiameter 6 cm dengan panjang 120 cm.

"Setelah di pukul secara bertubi-tubi kemudian, tangan korban diikat ke arah belakang badan dan kakinya juga diikat. Kemudian dibungkus plastik tipis dan dibopong untuk dimasukan dalam septic tank," ungkapnya lagi.

Ali menjelaskan motif pelaku menghabisi nyawa korban dikarenakan hutang piutang sebesar Rp 30 juta. Korban pada saat itu melakukan penagihan ke rumah Rasyid namun selalu tidak ada.

"Karena tidak ada terus sehingga korban menagih dibagi hari dan terjadilah pembunuhan itu," katanya.

Selain itu, pembunuhan yang dilakukan oleh kedua tersangka ini, murni pembunuhan berencana. Karena sebelum dibunuh, malam harinya Rasyid sudah merencanakan bersama tersangka Abdul.

"Tersangka Abdul perannya membantu Rasyid untuk menghabisi korban. Dirinya ini ada anak buah Rasyid yang diiming-imingi uang sebesar Rp 20 juta," ujar Ali.

Editor: Yudha