Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Persentasi Pemilih di Kota Batam dalam Tiga Pemilu Terakhir Cenderung Menurun
Oleh : Hendra
Selasa | 15-01-2019 | 09:52 WIB
bersama-basis-keluarga.jpg Honda-Batam
KPU beserta warga foto bersama saat sosialisasi pendidikan pemilih pada pemilih berbasis keluarga. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Data yang dijabarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Batam menyatakan angkat tingkat partisipasi pemilih di Kota Batam cenderung menurun dalam tiga pemilu terakhir.

Zaki Setiawan, Komisioner KPU Batam mengatakan, data pemilu legislatif 2014 silam, dari 715.544 pemilih di daftar pemilih tetap (DPT) terdapat hanya sebanyak 450.269 pemilih yang menggunakan hak pilihnya. "Sekitaran 62,93% yang menggunakan hak pilihnya," ujar Zaki, Senin (14/1/2019).

Kemudian, Zaki melanjutkan, di Pilpres 2014 juga hanya 406.153 pemilih atau sekira 53,94% yang menggunakan hak pilih dari total 752.903 pemilih di DPT.

"Sementara pada Pilkada 2015 hanya 297.298 pemilih atau sekitaran 47,11% yang menggunakan hak pilih dari 631.457 yang terdapar di DPT," lanjutnya.

Sedangkan pada tahun 2019 ini, Zaki mengatakan jumlah pemilih yang terdaftar pada DPT Hasil Perbaikan (DPTHP-2) mencapai 650.876 dengan target partisipasi pemilih 77,5%.

"Makanya pembentukan relawan demokrasi merupakan salah satu cara atau sarana bagi KPU Batam guna memenuhi target partisipasi pemilih," jelasnya.

Dengan melibatkan peran serta masyarakat secara luas, Zaki mewakili KPU berharap sosialisasi dan pendidikan pemilih bisa dilakukan lebih masif guna meningkatkan kesadaran pemilih untuk menggunakan hak pilihnya dengan baik di Pemilu 2019.

"Kita butuh 55 orang relawan demokrasi. Dalam pembentukannya, KPU akan melibatkan kelompok masyarakat dari 11 basis pemilih strategis," jelasnya lagi.

Ke-11 basis pemilih yang dijelaskan Zaki itu di antaranya adalah basis keluarga, pemilih pemula, pemilih muda, pemilih perempuan, penyandang disabilitas, pemilih berkebutuhan khusus, kaum marginal, komunitas, keagamaan, warga internet, dan relawan.

"Setiap basis pemilih, terdiri dari minimal empat orang relawan. Para pelopor demokrasi di setiap basis ini akan menjadi penyuluh pada setiap komunitasnya," pungkasnya.

Editor: Gokli