Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inflasi Batam Diprediksi Meningkat 30 Persen
Oleh : Ocep
Jum'at | 24-02-2012 | 19:09 WIB
presentasi BI.jpg Honda-Batam

Presentasi proyeksi ekonomi Kepri oleh Kantor Bank Indonesia Batam, Jumat (24/2/2012).

BATAM, batamtodya - Kantor Bank Indonesia Batam memprediksi inflasi di kawasan Batam akan terakselerasi hingga sekitar 30% dipengaruhi kenaikan harga bbm bersubsidi yang direncanakan pada April tahun ini.

Kepala Kantor Bank Indonesia Batam Elang Tri Praptomo, Jumat (24/2/2012), mengungkapkan akselerasi inflasi di kawasan ini akan mencapai sekitar 4% dikalkulasi dari rencana kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp1500 dan inflasi Januari (YoY) 3,43%.

"Kenaikan harga BBM (bersubsidi) dari Rp4500 naik menjadi Rp6000 pasti akan mempengaruhi inflasi. Angka inflasi bisa naik 1/3 atau 30% dari yang sekarang," ujarnya.

Pemerintah sudah menetapkan kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi yang rencananya akan berlaku mulai 1 April 2012.

Meski akan diberlakukan pada 1 April, skenario kenaikan BBM bersubsidi diperkirakan hingga sekitar 40%.

Minimal kenaikan itu, tambah Elang, mengalami kenaikan sekitar satu pertiga.

Setidaknya, dipastikan juga angka inflasi akan tergeret sesuai kenaikan dengan perhitungan asumsi KBI Batam.

KBI Batam menilai, tergeretnya angka inflasi, berdasarkan indikator penggunaan BBM di Batam adalah salah satu indikator konsumsi terbesar penyumbang angka inflasi.

Deputi Bidang Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Batam Uzersyah menambahkan saat ini Batam masih sangat tergantung impor untuk memenuhi pasokan kebutuhan barang-barang konsumsi.

"Dampaknya pasti ada, penghasilan tetap, sementara BBM naik, apalagi di Batam paling mengerikan karena bergantungan dari luar," ujarnya.

Menurutnya, pemerintah daerah harus bisa mengawasi pasokan kebutuhan barang-barang di kawasan ini untuk bisa mengantisipasi melonjaknya inflasi pada tahun ini.

Termasuk pengawasan penyelundupan barang-barang yang selama ini masih belum maksimal.

Pada Januari 2012, Inflasi (YoY) Batam mencapai 3,43%. Inflasi kepri januari 2012 3,36% dengan dipengaruhi inflasi Batam dan Tanjung pinang sebesar 2,99%.

Pencapaian tersebut masih berada di bawah level nasional sebesar 3,65%.

Dari 16 kota di Sumatera, realisasi inflasi Kota Batam merupakan ke empat terendah setelah Kota Aceh, Palembang dan Dumai dari 11 Kota yang ada, sementara Kota Tanjungpinang Pinang pada urutan 11.

Kota Tanjungpinang termasuk daerah yang memiliki biaya hidup tinggi dibanding kota lainnya di Provinsi Kepulauan Riau.