Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Cara Mendeteksi Kerusakan Shockbreaker Sepeda Motor
Oleh : Redaksi
Sabtu | 05-01-2019 | 17:04 WIB
cek-shock-motor1.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Shockbreaker(peredam kejut) yang terpasang di bagian belakang sepeda motor termasuk ke dalam komponen slow moving yang artinya masa pemakaiannya cukup lama. Tapi penting untuk diingat bukan berarti bisa terus-terusan dipakai tanpa harus diganti suatu saat nanti.

Shockbreakerjuga memiliki masa pakai, walaupun tidak ada patokan pastinya. Umur komponen satu ini tergantung dari pemakaian serta kondisi jalan yang sering dilalui. Meski demikian, ada baiknya jika pemilik motor mulai melakukan pengecekan ketika motor sudah memasuki usia pakai di atas 2 tahun lebih, seperti dikutip dari laman resmi Suzuki.

Patokan dari sisi jarak atau waktu memang tidak ada, tapi ada baiknya kita melakukan pengawasan. Lakukanlah pengecekan detail kalau motor sudah dipakai lebih dari dua tahun, walaupun mungkin belum tentu rusak atau harus diganti tapi paling tidak sudah bisa mendeteksi lebih dulu.

Dari sisi pemakaian shockbreaker belakang lebih sering bekerja ekstra, karena hampir semua berat motor dan pengendara bertumpu pada suspensi belakang. Itulah sebabnya jika sepeda motor sudah cukup lama dipakai, sebaiknya pemilik mulai meluangkan waktu untuk mengecek kondisi peredam kejut tersebut.

Untuk pengecekan shockbreakerbisa dilakukan sendiri di rumah. Pemilik bisa melakukan pemantauan pada kondisi fisik shockbreaker belakang. Coba cek apakah terdapat rembesan oli yang adalah tanda adanya kebocoran, jika ada maka dalam jangka waktu tertentu harus segera diganti.

Kemudian bisa juga dilakukan pengetesan dengan cara berboncengan. Ketika melintasi jalan yang banyak polisi tidur akan terasa, apakah sok banyak goyang dan berayun atau tidak. Jika ritme ayunnya cukup banyak, sudah bisa dipastikan bahwa shockbreaker sudah rusak karena hanya per saja yang bekerja sementara komponen peredam lain sudah tidak berfungsi dengan baik.

Sumber: Medcom.id
Editor: Yudha