Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hasil Survey, Diskriminasi Pekerja Perempuan di Indonesia Masih Tinggi
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 28-12-2018 | 16:40 WIB
wanita-pekerja1.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kesetaraan gender adalah isu penting di dunia. Di Indonesia, semakin banyak yang memperjuangkan kesetaraan gender, karena dapat membantu membangun negara menjadi lebih baik lagi. Sayangnya, diskriminasi terhadap pekerja perempuan masih menjadi isu yang cukup besar di Indonesia.

Hasil survey perlindungan hak reproduksi buruh dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dari Komite Perempuan IndustriALL Indonesian Council menunjukkan kalau diskriminasi terhadap pekerja perempuan masih tinggi. Survey dilakukan terhadap 186 serikat pekerja di tingkat perusahaan dan 186 PKB dari Federasi Afiliasi IndustriALL di Indonesia.

Dari hasil survey tersebut diketahui dalam pemberian tunjangan keluarga, 30 persen perusahaan hanya memberikan tunjangan keluarga pada laki-laki, dan hanya 25 persen memberikan tunjangan keluarga ke laki-laki dan perempuan, dari keterangan resminya. Tidak hanya itu, masih ada 37 perusahaan yang tidak memberikan tunjangan keluarga. Padahal, dengan meningkatnya kebutuhan keluarga, semakin banyak ibu dan wanita yang bekerja untuk membiayai keluarganya.

Selain tunjangan keluarga, pemberian kesempatan untuk menyusui anak juga masih kurang. Sekitar 49 persen perusahaan tidak ada izin untuk menyusui di jam kerja. Sementara hanya 41 persen memiliki ruang laktasi di dalam perusahaan. Hal ini mempersulit ibu menyusui untuk kembali kerja.

Pelecehan seksual di tempat kerja juga masih belum menjadi isu penting bagi pekerja. Sekitar 69 persen perusahaan mengatakan tidak ada peraturan khusus mengenai kebijakan perlindungan pelecehan seksual di dalam perusahaan. Survei ini menunjukkan kalau masih banyak diskriminasi terhadap pekerja perempuan. Komite Perempuan IndustriALL Indonesian Council berharap semakin banyak perusahaan di Indonesia yang memperjuangkan kesetaraan gender dengan lebih baik.

Sumber: Tempo.co
Editor: Yudha