Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jumlah Korban Tewas Tsunami Banten dan Lampung Capai 168 Orang
Oleh : Redaksi
Minggu | 23-12-2018 | 17:04 WIB
tsunami_banten.jpg Honda-Batam
Petugas tengah mengevakuasi korban tewas tsunami di Selat Sunda

BATAMTODAY.COM, Yoyakarta - Laporan terbaru yang dirilis oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban meninggal akibat tsunami di Banten dan Lampung mencapai 168 jiwa. Sementara itu lebih dari 400 bangunan rusak berat.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan dalam keterangan persnya di Kantor BPBD Yogyakarta, Minggu (23/12/2018).

"Hingga Minggu, 23 Desember 2018, pukul 13.00 WIB, total jumlah korban meninggal 168 orang meninggal dunia," demikian Sutopo.

Sementara itu sebanyak 745 orang terluka dan 30 orang lainnya masih dinyatakan hilang. Korban tersebar di wilayah Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten Serang. Selain itu sebanyak , 558 rumah rusak, sembilan hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, 350 kapal dan perahu rusak.

Daerah yang mengalami kerusakan paling parah, menurut dia, berada di Kabupaten Pandeglang dengan 126 korban meninggal dunia, 624 korban luka-luka, empat hilang, 446 rumah rusak, sembilan hotel rusak berat, 350 kapal dan perahu rusak, 60 warung rusak, dan kerusakan puluhan mobil serta sepeda motor.

Sejumlah akses jalan juga dilaporkan mengalami kerusakan seperti akses Serang dan Pandeglang yang terputus.

Sutopo menyebut, tsunami Selat Sunda tersebut datang secara tiba-tiba pada Sabtu (22/12/2018) malam sekitar pukul 21.27 WIB dengan ketinggian dua hingga tiga meter.

"Tidak ada tanda-tanda, gejala atau peringatan dini dari pihak manapun terkait kejadian tersebut," katanya.

Seluruh pihak terkait, lanjut Sutopo, masih terus melakukan evakuasi terhadap korban tsunami dengan menggunakan sejumlah alat berat dan pendataan terhadap daerah terdampak.

Jumlah korban diperkirakan masih akan terus bertambah mengingat pendataan wilayah yang terkena dampak tsunami masih terus dilakukan oleh BNPB.

Tsunami ini menerjang pada Sabtu (22/12/2018) dan diduga akibat aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau. PVMBG masih mendalami kaitan antara letusan gunung dan tsunami.

Editor: Surya