BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, jumlah korban tewas akibat tsunami atau gelombang tinggi di Pantai Anyer dan Lampung Selatan, Sabtu (22/12/2018) malam sudah mencapai 43 korban jiwa hingga pukul 07.00 WIB. Tsunami ini dipicu oleh fenomena bulan purnama dan erupsi Anak Gunung Krakatau.

"Data sementara jumlah korban dari bencana tsunami di Selat Sunda tercatat 43 orang meninggal dunia, 584 orang luka-luka dan 2 orang hilang," kata Sutopo. dalam keterangannya

Menurutnya, tsunami juga merusak bangunan dan fasilitas dan menyebabkan kerugian fisik meliputi 430 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, 10 kapal rusak berat dan puluhan rusak. "Jumlah pengungsi masih dalam pendataan," ujarnya.

• Baca: Personel Grup Band Seventen Meninggal Dunia Jadi Korban Tsunami Anyer

Sutopo menyebut Pandeglang adalah daerah yang paling parah terdampak tsunami. Ia mengungkap di Kabupaten Pandeglang tercatat 33 orang meninggal dunia, 491 orang luka-luka, 400 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, dan 10 kapal rusak berat.

Daerah yang terdampak adalah permukiman dan kawasan wisata di sepanjang Pantai seperti Pantai Tanjung Lesung, Sumur, Teluk Lada, Penimbang dan Carita.

Editor: Surya