Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sopir Metrotrans Diduga Hipnotis Buruh Mukakuning
Oleh : Hendra/Gokli/Dodo
Sabtu | 18-02-2012 | 12:45 WIB
korban-hipnotis-di-metrotrans-1.jpg Honda-Batam

LM saat mendapatkan perawatan di RSCS Mukakuning. (Foto: Gokli/batamtoday).

BATAM, batamtoday - Tak hanya terjadi di kota-kota besar di Indonesia saja, tindak kejahatan di atas angkutan umum juga telah merambah ke Batam.

Seorang buruh PT Shimano yang juga mahasiswi, berinisial LM (20), menjadi korban hipnotis sopir Metrotrans dan empat orang kawanannya dalam perjalanan dari Mukakuning menuju Batuaji, Rabu (15/2/2012) sekitar pukul 20.00 WIB. 

Setelah semua barang berharga berharga milik korban yang merupakan warga Perumahan Puteri Tujuh Batuaji ini dikuras oleh kawanan ini, korban lantas dibuang di pinggir jalan di Batu Ampar.

Beruntung seorang tukang ojek bernama Ujang menemukan korban lantas membantunya dan membawa korban ke Rumah Sakit Camatha Sahidiya Mukakuning, Kamis (16/2/2012) sekitar pukul 8.00 WIB. 

Kondisi korban saat ini masih sangat shock dan trauma atas kejadian yang dialaminya. Selain itu, korban tak bisa mengingat kejadian apa yang telah menimpanya saat itu. Bahkan, korban juga masih takut menerima kunjungan dari orang yang tak dikenal. 

Menurut keterangan Ujang, berdasarkan cerita korban kepada dirinya, kejadian berawal ketika dia baru pulang kerja dari PT Shimano Mukakuning pada Rabu malam. Seperti biasa, korban menunggu angkot di depan Plaza Batamindo dan menuju ke rumahnya di Puteri Hijau Batuaji. 

Tak lama berselang, naiklah korban ke metrotrans berwarna coklat. Selain sopir, di dalam angkutan umum itu ada empat penumpang lainnya yakni dua pria dan dua wanita. Korban sendiri duduk di depan dekat sopir.

Ketika sampai di daerah Tembesi, sopir angkot mulai mengajaknya ngobrol. Si sopir juga memberikan uang sebesar Rp20 ribu kepada korban. Namun, ketika mengambil uang itu korban sudah tak sadar lagi. 

"Begitu sadar, dia sudah berada di Batuampar. Bahkan uang Rp2,5 juta miliknya raib digasak kawanan penjahat itu," kata Ujang kepada wartawan, Sabtu (18/2/2012). 

Hingga kini, lanjut Ujang, dia sedang berusaha untuk mencari di mana keberadaan keluarga korban agar dapat memberitahukan hal tersebut. 

"Dia masih shock dan tak ingat apa-apa, apalagi mau bikin laporan di polisi. Kami sedang berusaha mencari keberadaan keluarga korban agar tak terjadi apa-apa," pungkasnya.