Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ekspedisi Overload, Pelanggan Keluhkan Lamanya Pengiriman
Oleh : Hendra
Kamis | 29-11-2018 | 10:28 WIB
kirim-barang.jpg Honda-Batam
JNE, salah satu perusahaan jasa pengiriman barang di Batam. (Foto: Hendra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Batam belakangan ini bisa dikatakan telah menjadi salah satu kota dengan traffic transaksi jual beli online yang cukup tinggi di Indonesia.

Hal ini bisa dilihat dari kepadatan aktivitas ekspedisi dalam beberapa waktu belakangan yang sampai menyebabkan overloading (kelebihan muatan) di Bandara. Overloading ini sendiri akhirnya berujung pada macetnya alur pengiriman barang menuju kota-kota lain, dan kabarnya bisa tertunda sampai dua kali lipat dari waktu biasa.

Hal ini menjadi keluhan para pedagang online yang ada di Batam. Terkadang saat bertemu konsumen yang tidak memahami persoalan ini, suatu transaksi bisa saja berakhir dengan pembatalan, atau pedagang itu mendapati feedback negatif di profile jual belinya tersebut.

"Sudah satu minggu paket yang saya kirim untuk konsumen di Malang, masih ketahan di Batam," ujar Yudi, seorang pedagang online yang memiliki akun jualan @sindikatdagang, Kamis (29/11/2018).

Lamanya proses pengiriman ini, tidak hanya Yudi sendiri yang mengalami, Wilson seorang pedagang online di BL dan Instagram dengan nama akun @prn.mrkt_id juga turut mengeluhkan hal serupa. "Kalau terlalu lama, terkadang konsumen sepihak cancel transaksi, ruginya saya, feedback negatif juga saya dapati," ujarnya.

Saat pewarta BATAMTODAY.COM mencoba untuk mengkonfirmasi hal ini, kedua ekspedisi besar di Batam, yaitu Pos dan JNE, mereka membenarkan bahwa overloading memang sedang terjadi. Hal ini dikarenakan padatnya penumpukan barang di Bandara Hang Nadim, Batam.

"Ada penumpukan barang di Bandara. Sudah hampir satu bulan," ujar seorang karyawan bagian loket penerimaan JNE di Tiban.

Karyawan JNE yang tak mau ditulis itu mengatakan, overloading ini bisa kemungkinan akan terus berlanjut hingga tahun depan. "Jadwal penerbangan tidak menentu, mungkin sampai tahun depan," terangnya.

Petugas JNE tersebut juga menjelaskan bahwa hal ini memang sering terjadi saat-saat hari besar seperti Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru.

"Maskapai lebih memprioritaskan barang penumpang ketimbang barang ekspedisi," kata dia.

Keterlambatan ini juga karena untuk ekspedisi sendiri dalam satu hari bisa mencapai 15 Ton. "Lagi pula ekspedisi di Batam banyak, JNE saja satu hari paket totalnya sampai 15 Ton, belum ekspedisi yang lain," tutupnya.

Editor: Gokli