Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Penyebab Puskesmas Kundur Belum Bisa Ditingkatkan Jadi RS Tipe D
Oleh : Wandy
Senin | 12-11-2018 | 12:40 WIB
kadinkes-karimun-lagi.jpg Honda-Batam
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun Rachmadi. (Foto: Wandy)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun Rachmadi mengatakan, Puskemas di Tanjungbatu Kundur untuk saat ini belum bisa dinaikkan statusnya menjadi Rumah Sakit Tipe D Pratama.

"Pasalnya masih banyak kekurangan seperti ruang UGD harus kita buat standar rumah sakit walaupun rumah sakit tipe D Pratama. Walaupun ruang operasi sudah ada namun untuk alat-alatnya blum ada, maka itu hal pertama yang kita kejar," kata Rachmadi, Senin (12/11/2018)

Ia mengatakan, untuk tahapan yang pasti diharapkan tahun 2019 dapat terealisasi sebab tahun 2018 tidak adanya anggaran. Maka saat ini pihaknya sudah membentuk tim untuk kesiapan peningkatan Rumah sakit tentunya selalu berkoordinasi dengan Bupati Karimun dan Sekda Karimun.

"Apabila anggaran sudah ada, maka kita siapkan untuk pengadaan alat, setelah itu baru terbentuk organisasinya termasuk izin operasionalnya dan personil. Sebetulnya kapasitas tipe D Pratama itu kapasitasnya seperti puskemas perawatan, namun kita harapkan adanya dokter bedah, dokter anak dan dokter penyakit dalam," katanya.

"Kami tidak bisa janji, karena sekarang tergantung pemerintah daerah yang siap dengan dananya. Karena untuk semua hingga operasionalnya menghabiskan dana lebih kurang Rp20-25 miliar. Namun kalau peralatan saja kurang lebih Rp5-10 miliar," tambahnya.

Namun sebelum peningkatan status Puskesmas menjadi Rumah Sakit, harus terlebih dahulu adanya puskesmas pengganti karena itu merupakan syarat sebuah Kecamatan.

"Sebab 2019 mendatang kita memiliki anggaran untuk pembangunan puskesmas di Tanjungbatu. Karena untuk persyaratan sebuah Kecamatan, apabila Puskesmas dinaikkan statusnya menjadi Rumah Sakit itu harus ada Puskesmas pengganti, rencana akan dibangun di Sei Sebesi Kundur dengan anggaran dan alat kesehatan sebesar tujuh hinggga delapan miliar," katanya.

Dijelaskan Rachmadi, karena tupoksi dari rumah sakit (RS) dan puskemas itu berbeda dimana RS tugasnya kuratif dan rehabilitatif. Sementara ruskesmas selain kuratif dan rehabilitatif ada penambahan promotif kemudian prefentif.

"Kalau dilihat lebih berat di puskesmas, karena apabila masyarakat kita yang dari hulu bisa kita kondisikan kesehatannya maka masyarakat yang di hilir bisa ditekan," tutupnya.

Editor: Yudha