Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Amien Rais Temui Agus Rahardjo di Gedung KPK
Oleh : Redaksi
Senin | 29-10-2018 | 17:52 WIB
Amien-Rais2.jpg Honda-Batam
Amien Rais. (Foto: Liputan 6)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Mengutip Antara, Amien yang mengenakan baju koko warna putih dan mengenakan peci hitam itu datang, Senin (29/10) sekitar pukul 13.55 WIB. Kepada wartawan, Amien mengaku hendak bertemu dengan Ketua KPK. "Mau ketemu Agus Rahardjo," kata Amien saat tiba di gedung KPK, Jakarta.

Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu langsung masuk ke lobi gedung KPK. Belum diketahui tujuan Amien bertemu dengan Agus Rahardjo.

Sementara itu, Juru Bicara KPK Febri Diansyah mempersilakan Amien datang ke KPK. "Jika ingin datang ke KPK silakan saja. Namun, hal tersebut tidak akan mempengaruhi proses hukum yang sedang berjalan," ucap Febri.

KPK sebelumnya telah mencegah Wakil Ketua DPR asal PAN Taufik Kurniawan bepergian ke luar negeri untuk enam bulan ke depan. Surat pencegahan itu telah dikirim ke Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Jumat (26/10).

Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menyatakan Taufik dicegah dalam kapasitasnya sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi yang tengah diusut pihaknya. "Status belum tersangka, kalau sudah segera diumumkan," ujar Saut.

Taufik sempat diminta keterangannya terkait pengembangan kasus dugaan suap proyek yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pada APBN 2016, senilai Rp100 miliar. Taufik diduga mengetahui pengurusan anggaran itu.

Usai diminta keterangan September lalu, Taufik mengatakan pemanggilan dirinya terkait penyelidikan yang tengah dilakukan KPK. Namun, dia enggan mengungkap kasus yang tengah diselidiki KPK.

Nama Taufik pernah mencuat dalam persidangan kasus dugaan korupsi dengan terdakwa pengusaha asal Kebumen, Khayub Muhammad Lutfi, di Pengadilan Tipikor Semarang, Rabu 4 Juli 2018 lalu.

Taufik disebut oleh Bupati nonaktif Kebumen Yahya Fuad menerima uang sebesar Rp3,7 miliar terkait dengan pengalokasian DAK untuk Kabupaten Kebumen yang bersumber dari APBN.

Yahya mengaku bertemu dua kali dengan Taufik di Semarang dan Jakarta. Dalam pertemuan itu, kata Yahya, ada kewajiban sebesar 5 persen yang harus diberikan jika DAK sebesar Rp100 miliar cair. Uang fee tersebut diberikan dua kali melalui orang suruhan Taufik.

Sejumlah proyek di Kabupaten Kebumen selama tahun 2016. Uang suap itu berasal dari para kontraktor yang akan mengerjakan berbagai proyek dari dana APBD 2016.

Febri belum dapat memastikan kedatangan Amien rais ke KPK itu terkait dengan kasus yang diduga melibatkan Taufik. Dia hanya meminta agar tidak ada pihak-pihak yang mengintervensi kasus hukum di KPK.

"Kami harap jika ada pihak-pihak yang berkepentingan dengan penanganan perkara di KPK silakan tempuh jalur hukum, jangan sampai ada intervensi politik," kata Febri.

Amien Rais Disebut Laporkan Sejumlah Perkara

Kedatangan Amien Rais bersama sejumlah tokoh ke gedung KPK, disebut untuk melaporkan dan menyerahkan dokumen sejumlah perkara kasus dugaan korupsi.

"Di KPK kita hanya menemani dan mengawal tokoh bangsa yang ingin melaporkan beberapa kasus ke KPK," kata Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif yang ikut mendampingi Amien sebelum ke KPK di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (29/10).

Slamet menjelaskan sejumlah perkara dugaan korupsi yang dilaporkan adalah kasus proyek Meikarta, pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, sengketa taman BMW hingga Rumah Sakit Sumber Waras.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menambahkan perkara lain yang dilaporkan yaitu dugaan korupsi proyek reklamasi Teluk Jakarta, dan kasus buku merah.

"Kami minta KPK pertama untuk menindaklanjuti beberapa yang sedang diselidiki, supaya berani juga KPK," kata Ferry terpisah.

Pelaporan dan penyerahan dokumen ini, kata Ferry, agar KPK tidak tebang pilih dalam mengungkap kasus-kasus korupsi.

Meski demikian, Ferry membantah jika pelaporan yang dilakukan Amien dan sejumlah tokoh berkaitan dengan tim pemenangan Prabowo-Sandi. "Tidak ada hubungannya sama badan pemenangan," kata Ferry.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Dardani