Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sampah Belum Diangkut Maksimal, DKP Salahkan Warga
Oleh : Yoseph Pencawan
Senin | 13-02-2012 | 15:26 WIB
DSC_0014.JPG Honda-Batam

Rapat Dengar Pendapat antara Komisi III DPRD Batam dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Senin (13/2/2012). Foto: Iwan

BATAM, batamtoday - Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Batam menyampaikan alasan klasik. Salah satu penyebab utama belum maksimalnya kebersihan sampah di kota ini dinilai karena masih rendahnya kesadaran warga untuk membuang sampah pada tempatnya.

"Perilaku masyarakat masih membutuhkan kesadaran. Banyak masyarakat bahkan belum punya tempat sampah," ujar Suleman Nababan, Pjs Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota  Batam saat rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPRD Batam, Senin (13/2/2012).

Dia mengakui, hingga kini pengangkutan sampah di kota ini belum terlaksana dengan maksimal oleh DKP.

Namun dia beralasan bahwa salah satu penyebab utamanya adalah karena masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya.

Banyak warga, katanya, tidak membuang sampah di tempat-tempat pembuangan sampah sementara (TPS) dan bahkan tidak menyediakan tempat di rumahnya sendiri.

Tudingan bahwa kesadaran warga menjadi salah satu 'biang keladi' utama ketidakmaksimalan pengangkutan sampah yang dilontarkan Suleman Nababan itu kontan menuai reaksi keras dari para Anggota Komisi III DPRD Batam.

"Warga tidak bisa diharapkan semua mau menyediakan tempat sampahnya sendiri. DKP lah yang harus melakukan pendekatan, bukan jadi alasan," tegas Muhammad Yunus, Sekretaris Komisi III.

Siti Nurlaela, Anggota Komisi III lainnya berkomentar lebih sinis.

"Memang apa saja yang sudah dilakukan DKP untuk meningkatkan kesadaran masyarakat?" tanyanya kepada Suleman.

Namun Suleman terlihat tidak mampu menjawab pertanyaan itu.

Jahuin Hutajulu, Ketua Komisi III mengatakan yang paling penting adalah upaya DKP untuk meningkatkan pelayanan pengangkutan sampah, bukan mencari 'kambing hitam'.

"Bagaimana mungkin tumpukan sampah bisa tidak ada sama sekali kalau tidak ada perbaikan pelayanan walapun anggarannya sudah memadai," tegasnya.

Untuk diketahui, pada tahun anggaran ini DKP mendapat alokasi dana sebesar Rp75 miliar lebih untuk melakukan pengangkutan dan pegelolaan sampah atau meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.