Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rosma Sebut Mindo Operator Kematian Putri
Oleh : Ali/Dodo
Senin | 13-02-2012 | 13:26 WIB

BATAM, batamtoday - Saksi Rosma alias Ros, menyebut terdakwa AKPB Mindo Tampubolon berperan sebagai operator dalam pembunuhan sadis terhadap Putri Mega Umboh.

"Saya lihat Mindo yang mengorok leher dan Ujang yang menusuk tubuh Bu Putri," kata Rosma kepada ketua Majelis Hakim, Reno Listowo  dalam persidangan terdakwa AKBP Mindo Tampubolon, Senin (13/2/12), PN Batam, Sekupang. 

Rosma yang melihat korban dalam posisi terduduk di lantai kamar keluarga itu di lantai dua dengan posisi terduduk di lantai samping ranjang tidur, tepatnya di depan kamar mandi kamar itu. Posisi Mindo berada di belakang Putri, sementara Ujang berada di hadapan Putri. 

"Pisau yang digunakan saya lupa, tapi seingat saya depannya bergerigi. Kalau pisau yang digunakan Ujang, pisau itu saya belin bersama Ujang di Kepri Mall pada hari Rabu, tepatnya dua hari sebelum kejadian," kata Rosma saat memberikan keterangannya. 

Selanjutnya, Ros mengatakan, Kesya selama itu berada di pangkuannya di bahu, Kesia tersentak terbangaun karena terbentur dengan kepalanya sebelah kanan. 

"Sewaktu Kesya tersentak terbangun karena terbentur dengan kepala Ros, Mindo menyuruh Ros membawa Kesia ke dalam kamarnya. Di dalam kamar, Kesya tetap saya gendong," katanya. 

Ros yang mendengar panggilan Ujang, kembali ke kamar dan diminta Mindo serta Ujang untuk ikut mengikat tubuh mendiang dengan kain pakaian anak kecil. Awalnya Ros tidak mau, karena ada ancaman dari Mindo akhirnya Ros mengikuti perintah tersebut dengan mengikat bagian bawah tubuh Putri. 

"Awas aja kalau kamu tidak mau kata Mindo, saya terpaksa melakukan mengikat kaki bu Putri," ujar Rosma.

Selanjutnya, Ros mengaku diberikan sebuat koper berwarna merah oleh Mindo yang diambil dari kamar Kesya. Dan koper itu diletakkan Ros di samping Putri dekat dengan posisi Ujang. 

"Ujang yang memasukkan bu Putri ke dalam koper itu, dengan cara dilipat tiga. Gimana caranya saya tidak tahu, karena saya kembali ke bawah," tuturnya. 

Ros kembali lagi ke dalam kamar tersebut, diminta untuk membersihkan darah yang sudah berceceran di lantai dan kamar mandi dengan sapu kain lap. Ros mengaku membersihkan darah yang berada di lantai kamar, sedangkan Ujang membersihkan darah yang ada di kamar mandi kamar tersebut. 

"Saya tidak tau, darah itu sudah ada di dalam kamar mandi. Ujang yang membersihkan dengan kain lap, dari kaos yang diambil dari lemari pakaian Mindo," sahut mantan pembantu keluarga terdakwa AKBP Mindo Tampobolon dan mendiang Putri Mega Umbuh itu. 

Ketika Rosma berada di bawah untuk membasuh sapu lap, dirinya diminta kembali oleh Ujang untuk membersihkan darah yang sudah berceceran melalui koper yang sudah dibawa Ujang ke lantai dasar. Setelah itu, Rosma kembali ke kamar dan melihat Ujang diberi nomor pin ATM Bank BRI. "Nomor pin itu ada tiga, dua nomor lainnya Bank BCA dan Mandiri sesuai kartu ATM masing-masing bank," katanya.