Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tolak Pesangon 1N

Puluhan Buruh PT Nutune Gelar Demo Spontan
Oleh : Gokli/Dodo
Senin | 13-02-2012 | 12:57 WIB
Buruh-Nutune-Demo.gif Honda-Batam

Buruh Nutune saat menggelar aksi spontan menolak pesangon 1N. (Foto: Gokli/batamtoday).

BATAM, batamtoday - Puluhan buruh PT Nutune yang akan segera PHK menolak pesangon 1N. Mereka melakukan aksi spontan demo di depan perusahaan menuntut supaya pesangon dibayar 2N, Senin (13/2/2012) sekitar pukul 11.00 WIB. 

Perusahaan berdalih mengalami kerugian sehingga akan membayar upah pesangon sebesar 1N setelah menjual beberapa aset perusahaan. Hal ini dinilai sangat tidak wajar oleh buruh meskipun perusahaan rugi, karena setelah dilakukan penghitungan dengan pihak perusahaan dari nilai aset yang ada mampu membayar pesangon sebesar 2N. 

"Kita sudah melakukan hitung-hitungan dari nilai asset perusahaan mampu membayar pesangon 2N untuk semua karyawan," terang Putut, salah seorang buruh PT Nutune di sela-sela aksi. 

Jumlah buruh PT Nutune saat ini diperkirakan sekitar 700 orang, dimana 400 diataranya permanen dan 300 lainnya kontrak. Untuk biaya pesangon 2N yang dituntut oleh buruh ini hanya berkisar Rp25 miliar di luar pajak, padahal dari jumlah aset yang ada berkisar US$3,6 juta. 

"Dari nilai asset tersebut perusahaan itu mampu membayar pesangon sebesar 2N. Makanya kami menuntut dengan aksi spontan ini," ujar Putut. 

Di sisi lain, nasib buruh kontrak di perusahaan ini juga mengundang perhatian dimana pesangon tidak dibayar secara penuh dari sisa kontrak yang ada. 

"Kami juga tak mau yang seperti ini, kalau mau tutup bayar 100 persen dari sisa kontrak yang ada," sebut salah seorang buruh kontrak yang namanya tak mau ditulis. 

Aksi spontan yang terjadi saat ini, terdiri dari buruh permanen dan buruh kontrak yang menolak upah pesangon 1N. 

"Selama ini belum ada satu pun perusahaan yang tutup di lokasi Batamindo membayar upah pesangon 1N, rata-rata paling minim 2N, makanya kami menuntut," jelas Putut mengakhiri perbincangannya.