Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hemat Ongkos Produksi, PT Tomoe Valve Batam Pilih Gas PGN
Oleh : Nando Sirait
Selasa | 02-10-2018 | 15:16 WIB
pelanggan-baru-pgn1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

PT Tomoe Valve Batam jadi pelanggan baru PGN. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) kembali menggaet konsumen baru segmen industri untuk memasok kebutuhan gas, seiring dengan tawaran layanan dengan harga kompetitif serta nilai efisiensi yang optimal.

PT Tomoe Valve Batam (Tomoe), produsen katup atau valve yang berlokasi di Latrade Industrial Park, Tanjunguncang, Batam kini bisa berhemat dengan penggunaan layanan Gas In dari PGN untuk menggerakkan mesin produksi seperti die casting dan painting.

PGN bersama Tomoe menandatangani kontrak dengan komitmen pasokan gas bumi sebesar 350-1.750 MMBtu per bulan. Dengan penggunaan gas PGN, perusahaan berorientasi ekspor dengan pasar Asia Pasifik itu mengklaim menghemat ongkos produksi sampai dengan 40 persen per bulan dibanding bahan bakar sebelumnya.

"Sebelumnya mereka menggunakan LPG," ungkap Sekretaris Perusahaan, Rachmat Hutama, Selasa (2/10/2018).

Dia mengungkapkan manajemen Tomoe berharap dengan langkah mengkonversi bahan bakar dari LPG ke gas bumi pasokan PGN melalui layanan Sinergi 360, bisa menambah benefit jangka panjang.

"Hal ini membuktikan bahwa harga gas bumi PGN masih kompetitif di pasaran, selain itu bagi perusahaan akan menikmati selisih harga yang signifikan dari biaya energi mereka," singgung Rachmat.

Seperti diakui manajemen Tomoe, selaku pelaku bisnis mereka menilai konversi bahan bakar LPG kepada gas bumi lewat pasokan PGN masih lebih menguntungkan. Beberapa benefit yang disorot pelaku industri antara lain, stabilitas pasokan, tarif kompetitif, serta kepastian harga.

"Karena ada poin-poin kontrak yang mengaturnya," jelasnya.

Dengan acuan yang tetap, pelaku industri terhindar dari fluktuasi pasar sekaligus meniadakan risiko kelangkaan.

"Ini penting buat pelaku industri, karena mereka secara jelas bisa menghitung anggaran belanja perusahaan dalam satu periode," tambah Rachmat.

Selain itu, sebagaimana dialami Tomoe, konsumsi gas bumi dari PGN masih jauh lebih hemat dibandingkan bahan bakar lainnya.

"Dalam rentang 1 tahun, perusahaan bisa menghemat hampir setengah dari biaya bahan bakar karena mengkonversi LPG," singgung Rachmat.

Penggunaan gas bumi tersebut lebih hemat , ramah lingkungan, dan aman karena minim risiko kebakaran.

"Coba bandingkan dengan penggunaan batu bara, tidak ramah lingkungan, yang lain pasti boros dan mudah tersulut api," tukasnya.

Kontrak dengan Tomoe menambah daftar panjang konsumen industri yang menjadi mitra PGN pada tahun ini. Beberapa bulan lalu, terdapat 3 perusahaan industri besar yang juga meminta pasokan energi dari PGN.

Beberapa perusahaan itu antara lain PT Hiruta Kogyo Indonesia yang mempunyai pabrik di Karawang dan Pasuruan, PT Alexindo dengan basis produksi di Karawang, dan PT Serba Gurih Indonesia (SGI) di Pasuruan.

"Pelaku industri mulai mengakui efisiensi jangka panjang dari layanan PGN, hal inilah yang jadi fokus kami untuk menjamin pasokan dan layanan terbaik," kata Rachmat.

Sebagai catatan, PGN selaku korporat milik negara terus menorehkan kinerja positif. Perseroan berkode saham PGAS telah mengantongi pertumbuhan laba bersih sebesar 191,8% pada semester I/2018 secara tahunan.

Catatan positif itu ditopang oleh pertumbuhan volume gas bumi yang didistribusikan PGN. Distribusi yang melibatkan anak usaha PT Gagas Energi Indonesia ke pelanggan mencapai sebanyak 835,56 BBTUD, naik 11,55% dibandingkan dengan realisasi semester pertama tahun lalu sebanyak 749,02 BBTUD.

Hal positif serupa juga dipetik dari transportasi gas melalui pipa. Volume gas yang ditransportasikan melalui jaringan pipa PGN dan anak usahanya PT Kalimantan Jawa Gas total sebanyak 727,4 BBTUD, naik dibandingkan dengan volume penyaluran gas semester I/2017 sebesar 723,9 BBTUD.

"Dengan kepercayaan yang kian bertambah dari pemain industri, PGN yakin kinerja pada tahun ini dan periode mendatang akan tetap cerah," tutup Rachmat.

Editor: Yudha