Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Aksi Mogok Buruh Sempat Memanas

Manajemen PT Varta Tak Mau Temui Buruh
Oleh : Gokli/Dodo
Rabu | 08-02-2012 | 11:04 WIB
demo-ada-kapolres.gif Honda-Batam

Kapolresta Barelang Kombes Karyoto saat mencoba menenangkan buruh yang tensinya sempat memanas akibat manajemen tak mau menemui mereka. (Foto: Gokli/batamtoday).

BATAM, batamtoday - Aksi mogok yang digelar ratusan buruh PT Varta sempat memanas lantaran pihak manajemen tidak mau menemui pendemo, Rabu (8/2/2012) sekitar pukul 09.30 WIB. 

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, demo ratusan buruh PT Varta ini disebabkan tunjangan perumahan yang belum disepakati oleh pihak manajemen. 

Ketua PUK SMPI Varta, Deddy Iskandar menyebutkan aksi ini sebagai bentuk rasa kesal buruh terhadap perusahaan yang selalu mengulur-ulur waktu untuk menyepakati tunjang perumahan yang mereka usulkan. 

Awal usulan dengan aksi mogok kerja beberapa hari lalu sekitar Rp300 ribu, setelah melakukan berbagai perundingan akhirnya turun menjadi Rp225 ribu, namun hal itupun belum disetujui oleh pihak perusahaan. Sampai pada akhirnya tunjangan perumahan itu diusulkan Rp150 ribu. 

"Tunjangan perumahan yang kita usulkan sudah turun menjadi Rp150 ribu, itupun sulit untuk disetujui bahkan katanya pihak perusahaan hanya mampu bayar Rp100 ribu," jelas Deddy. 

Setelah mengupayakan perundingan, antara pihak buruh dengan manajemen akhirnya ada kesepakatan tunjangan perumahan Rp150 ribu dan akan dibayarkan mulai Maret sebesar Rp100 ribu dan sisanya Rp50 ribu baru akan dibayarkan pada bulan Agustus mendatang.

"Kami sudah mau Rp150 ribu, tapi pembayarannya tidak secara langsung, makanya kami semakin kesal," katanya. 

Aksi demo yang semakin tegang ini, akhirnya bisa diredam setelah Kapolresta Barelang, Kombes Pol Karyoto turun langsung ke lapangan menemui pendemo. 

"Kapolres minta supaya tidak melakukan aksi anarkis, makanya kami duduk menunggu hasil keputusan pihak manajemen. Ini masih tahap awal yang direncanakan berlangsung tiga hari," sebut salah seorang anggota Garda Metal. 

Informasi yang diperoleh, perwakilan buruh, pihak Batamindo, Kapolres Barelang dan manajemen PT Varta akan melakukan perundingan di luar kawasan perusahaan. 

"Katanya akan ada perundingan, mudah-mudahan pihak manajemen PT Varta mau datang dan menyetujui tuntutan kami," ujar salah seorang buruh.