Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diduga Anak Petinggi Kejagung

Tiga Jaksa Batam yang Diduga Memeras Tidak akan Dinonaktifkan
Oleh : Charles/Dodo
Rabu | 08-02-2012 | 10:13 WIB

TANJUNGPINANG, batamtoday - Tiga Jaksa yang diduga melakukan pemerasan terhadap kontraktor dan PNS Dinas PU Batam, masing-masing Filpan, Rizki dan Juprizal hingga saat ini masih menyandang sebagai Jaksa, karena untuk menonaktifkan seorang Jaksa, dan untk sementara ditarik ke Kejaksaan Tinggi Kepri, merupakan kewenangan pimpinan Kejaksaan Agung RI. 

 

Demikian dikatakan Kepala Seksi Penerangan Hukum dan Hubungan Masyarakat (Kasi Penkum) Kejati Kepri Bambang Panca SH kepada batamtoday saat dikonfrimasi, terkait status dan proses pemeriksaan tiga Jaksa Batam tersebut, Selasa (7/2/2012). 

"Tiga jaksa Batam itu sampai saat ini masih menyandang sebagai Jaksa, dan sudah ditarik ke kejaksaan tinggi. Dan kalau untuk penonaktifan, merupakan kewenangan pimpinan Kejaksaan Agung," kata Bambang.    

Bambang juga mengatakan, di kejaksaan tinggi, ketiga jaksa tersebut hingga saat ini masih menjalani pemeriksaan dalam rangka klarifikasi atas penyelidikan dugaan korupsi dan tudingan atas dugaan pemerasan oleh Asisten Pengawasan Kejaksaan Tinggi Kepri.   

"Ketiganya sampai saat ini masih diklarifikasi oleh asisten pengawasan, karena klarifikasi bak teknis maupun administrasi cukup memakan waktu panjang," ujar Bambang lagi. 

Sementara itu, berdasarkan informasi yang diperoleh batamtoday dari internal Jaksa di Kejati Kepri, mengatakan, kalau tiga oknum Jaksa Batam, masing-masing Filpan, Rizki dan Juprizal merupakan anak dan saudara sejumlah petinggi setingkat Jaksa Agung Muda (JAM) pada bidang masing-masing di Kejaksaan Agung Republik Indoensia. 

"Kalau mau dinonaktifkan, nggak mungkin-lah, wong saudaranya petinggi semua di Kejaksaan Agung itu," ujar salah seorang jaksa di Kejaksaan Tinggi Kepri yang namanya enggan disebut. 

Bambang Panca, yang dikonfirmasi terkait kebenaran informasi kalau ketiga jaksa yang diduga melaukan pemerasan itu merupakan kerabat dan keluarga petinggi di Kejaksaan Agung, menyatakan kalau dirinya tidak mengetahui. 

"Kalau ketiga Jaksa itu, anak siapa saja saya tidak tahu," kata Bambang.