Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Manajemen PT Perkasa Melati Bungkam Soal Pajak
Oleh : Gokli/Dodo
Selasa | 07-02-2012 | 15:20 WIB

BATAM, batamtoday - PT Perkasa Melati perusahaan galangan kapal yang terletak di kavling 20 Sei Lekop, Sagulung seperti yang sudah diberitakan sebelumnya akan segera tutup dengan menjual perusahaan ke PT United Tractors Pandu Engineering sebesar US$16.800.000. Saat dikonfirmasi terkait dugaan pajak yang belum dibayar, pihak manajemen perusahaan tersebut bungkam, Selasa (7/2/2012). 

 

Dari hasil temuan Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara Republik Indonesia (LPPNRI), PT Perkasa Melati yang merupakan perusahaan penanaman modal asing (PMA) asal Prancis tersebut akan segera melakukan transaksi jual beli dengan PT United Tractors Pandu Engineering, Rabu (8/2/2012) di Jakarta. Data tersebut diperoleh dari hasil diskusi antar kedua perusahaan pada, Selasa (31/1/2012) lalu. 

"Dari temuan ini, kami sudah konfirmasi ke Kantor Pajak Madya Batam ternyata semua urusan pajak belum selesai," ungkap Gali Latif selaku Ketua Klarifikasi Antar Wilayah Dewan Pimpinan Nasional LPPNRI. 

Berdasarkan temuan berupa bukti jual beli dan akte notaris PT Perkasa Melati, saat dikonfirmasi ke pihak perusahaan salama sekali tidak bisa memberikan komentar. 

Perusahaan malah memerintahkan sumber daya yang tidak berkompeten untuk memberikan keterangan yakni pimpinan sekurit, Jumadi. Dia menyebutkan semua urasan mengenai PT Perkasa Melati supaya dikonfirmasi ke pihak Lintas Aman Nusantara sesuai arahan Sebastian, ekspatriat asal Prancis yang duduk di manajemen perusahaan. 

"Pihak manajemen tidak mau ditemui dan memberikan komentar, semua diserahkan ke pihak Lintas Aman Nusantara," kata Jumadi. 

Dari pernyataan Jumadi tersebut, timbul beberapa kecurigaan, dimana informasinya Lintas Aman Nusantara yang berkantor di daerah Tiban Center ini bergerak dalam bidang penyedian jasa pengamanan.

 

"Loh, yang diduga bermasalah kan pajak dan hak-hak karyawan yang bakalan di-PHK, bukan masalah pengamanan," sebut salah seorang pengurus LPPNRI Kota Batam. 

Sementara itu, Gali Latif dengan tegas mengatakan PT Perkasa Melati ini diduga kuat akan tutup secara diam-diam untuk menghindari semua pajak, sehingga diminta semua pihak terkait supaya sigap dalam mengantisipasi permasalah seperti ini. 

"Kita menduga perusahaan ini tutup secara diam-diam untuk menghindari pajak. Semenjak berdiri dari 2005 perusahaan ini baru sekali membayar pajak pada tahun 2008, setelah itu sekarang sudah mau tutup," terang Gali Latif.

Karena itu, diminta semua pihak terkait supaya melakukan pencegahan sebelum semua kewajibannya dibayar. 

"Jangan ada pembiaran, perlu dilakukan penindakan," pungkasnya.