Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Buruh PT Varta Mogok Kerja Lagi
Oleh : Gokli/Dodo
Senin | 06-02-2012 | 16:19 WIB
varta.gif Honda-Batam

Aksi yang dilakukan buruh PT Varta beberapa waktu lalu. 

BATAM, batamtoday - Ratusan buruh PT Varta lakukan aksi mogok kerja secara spontan, hal ini disebabkan pihak manajemen perusahaan tidak menyanggupi tunjangan perumahan yang dituntut buruh. 

 

Seperti yang sudah pernah diberitakan sebelumnya, Jumat (27/1/2012) pihak manajemen PT Varta sudah menyepakati tunjangan perumahan yang dituntut oleh buruh, namun saat itu belum disepakati berapa besaran angka.

Informasi yang dihimpun batamtoday, masalah besaran angka yang dituntut oleh buruh sekitar Rp225 ribu belum ada kepastian, dan baru-baru ini pihak manajemen melalui manajer HRD menawarkan sebesar Rp100 ribu. Besaran yang ditawarkan manajemen tersebut juga belum ada kesepakatan hitam di atas putih, sehingga ratusan buruh melakukan aksi mogok secara spontan dimulai Jumat (3/2/2012) sampai dengan sekarang Senin (6/2/2012). Ratusan buruh ini meninggalkan line operator dan duduk-duduk di kantin.

"Aksi mogok ini secara spontan, lantaran belum ada kesepakatan besaran angka tunjangan perumahan," ungkap salah seorang buruh yang namanya tidak mau disebutkan. 

Aksi mogok kerja yang dilakukan ratusan buruh di PT Varta ini juga dibenarkan oleh Suprapto, koordinator Garda Metal Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPMI). Ia mengatakan sekitar 400 orang buruh di PT Varta merupakan anggota SPMI dan saat ini masih melakukan aksi mogok kerja lantaran belum ada kesepakatan besaran angka tunjangan perumahan dari pihak manajemen. 

"Informasi yang saya ketahui ratusan buruh di PT Varta melakukan aksi mogok kerja secara spontan. Mereka tidak kerja dan hanya duduk di kantin menunggu ada kesepakatan besaran tunjangan perumahan," terang Suprapto. 

Selain itu, Suprapto menambahkan aksi mogok kerja itu sudah berlangsung sejak Jumat kemarin dan berlanjut sampai dengan sekarang. Masalah tunjangan Rp100 ribu yang disebutkan oleh HRD juga belum ada kepastian. 

"Informasi terakhir yang saya dapat buruh masih menunggu perundingan besaran tunjangan perumahan. sampai dengan saat ini aksi mogok kerja yang dilakukan masih terkontrol dan kondusif," paparnya.