Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Anas Mundur dari Demokrat, Kans ke RI 1 Sangat Besar
Oleh : Redaksi
Senin | 06-02-2012 | 13:04 WIB
anas-urbaningrum-_110723115053-847.jpg Honda-Batam

Anas Urbaningrum. (F: Istimewa).

JAKARTA, batamtoday - Dengan tidak dijadikannya Anas Urbaningrum sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) semakin membuat kredibilitas lembaga tersebut sebagai institusi penegak hukum dalam pemberantasan korupsi mulai diragukan. 

"Apalagi adanya perbedaan pendapat diantara komisaris KPK untuk menetapkan Anas sebagai tersangka," kata Munatsir Mustaman, Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring dalam rilisnya kepada batamtoday, Senin (6/2/2012). 

Pmberitaan baik media cetak dan elektronik tentang Anas yang kebal hukum dan konflik di Partai Demokrat, menurut Munatsir tentu saja ini bukanlah suatu tontonan yang mendidik bagi rakyat yang menginginkan Negara ini bersih dari koruptor. Hal ini semakin menunjukan bahwa SBY terlalu pilih pilih dalam melakukan pemberantasan korupsi. 

Dibutuhkan kebesaran hati dari Anas Urbaningrum untuk legowo jika dijadikan tersangka dalam kasus pembangunan wisma Atlit demi menyelamatkan kredibilitas Partai Demokrat dan SBY selaku ikon dari partai.  

"Sebab jadi tersangka kan belum tentu jadi terdakwa dan jika bukti bukti tidak kuat bisa dihentikan kasus tersebut oleh KPK, sehingga dengan begitu  SBY bisa konsentrasi untuk bekerja agar rakyat sejahtera," kata Munatsir. 

Munatsir menilai pernyataan anggota Partai Demokrat Ruhut Sitompul untuk meminta Anas Urbaningrum mundur adalah sudah tepat dan seharusnya seluruh kader partai Demokrat mendukung , sebab nanti jika ternyata Anas Urbaningrum dalam penyidikan maupun persidangan tidak terbukti bersalah maka Anas Urbaningrum akan menjadi tokoh yang posisinya dizalimi seperti SBY pada tahun 2004. 

"Ini bisa menjadi modal bagi Anas untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilu 2014, apalagi gaya politik Anas Urbaningrum yang santun sangat mirip dengan SBY. Kesamaan Anas dan SBY akan terlihat identik ketika SBY mundur sebagai Menkopolkam karena dizalimi oleh pemerintahan Megawati," tambahnya. 

Desakan masyarakat sudah cukup kuat untuk meminta Anas dijadikan tersangka baik dari penasehat hukum Nazarudin maupun dari elite politik. Menurut Munatsir asumsi yang mengatakan bahwa jika Anas Urbaningrum dicopot maka Partai Demokrat akan hancur dan kalah adalah tidak benar sebab kinerja Anas dai Demokrat belum teruji .  

"Malah jika Ketua Umum Partai Demokrat mau mencontoh yang baik kepada rakyat untuk mau mundur untuk menguji kebenaran pendapat publik yang meminta Anas dijadikan tersangka justru akan membuat partai Demokrat akan lebih dicintai dan didukung rakyat karena ketua umumnya berani legowo untuk membuktikan bahwa dia tidak terlibat dalam kasus korupsi yang melibatkan Nazarudin," lanjutnya.