Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Buruh Pelabuhan Tikus Demo Kantor Media Massa
Oleh : Charles/Dodo
Senin | 06-02-2012 | 11:35 WIB
buruh-pelabuhan.jpg Honda-Batam

Ilustrasi.

TANJUNGPINANG, batamtoday - Akibat Polisi, Bea dan Cukai, serta Administrator Pelabuhan bahkan Pemerintah Kota Tanjungpinang tidak bergeming dan tidak mampu memberantas pelabuhan ilegal dan penyelundupan di Tanjungpinang, ratusan buruh melakukan demo di kantor perwakilan media di kota tersebut. 

Aksi demo itu dilakukan ratusan buruh panggul di pelabuhan ilegal Rimba Jaya, Tanjungpinang, di kantor perwakilan Haluan Kepri, Senin (6/2/2012) menyikapi pemberitaan yang dirilis media harian itu secara berturut-turut, terkait aksi penyelundupan yang dilakukan sejumlah cukong melalui pelabuhan tikus. 

Dalam aksinya, buruh mengatakan akibat dari pemberitaan media terkait aksi penyelundupan di pelabuhan tikus membuat barang dan kapal yang sebelumnya dibongkar di pelabuhan tikus tersebut menjadi berkurang. Akibatnya, buruh panggul dan bongkar muat yang mengaku mencari nafkah mengaku kehilangan mata pencaharian, atas tidak adanya lagi kapal penyelundup yang masuk di pelabuhan ilegal tersebut. 

"Kalau bikin berita kita berunding dulu, jangan sembarang beritakan, karena dapak dari berita ini akan mengancam mata pencaharian kami sebagai buruh," ujar buruh dalam orasinya. 

Selain itu buruh juga mengakui, kalau aksi penyelundupan dan bongkar muat kapal di Rimba Jaya sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu. Sehingga ratusan kepala keluarga menggantungkan nafkah hidup sebagai buruh di pelabuhan tersebut. 

Selain menuntut penghentian pemberitaan penyelundupan, para buruh juga membawa spanduk yang bertuliskan 'Mata pencaharian mulai hilang gara-gara pemberitaan', 'Siapa yang mau kasih makan kalau tidak ada pekerjaan, pikir kalau ada otak'. 

Aksi dapat berhenti  setelah ada pertemuan antara perwakilan buruh dengan kepala perwakilan di kantor media tersebut.