Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Air Bersih di Karimun Tercemar E Coli
Oleh : Khoirudin Nasution/Dodo
Sabtu | 04-02-2012 | 11:58 WIB

KARIMUN, batamtoday - Air bersih hasil pengolahan Perusahaan Daerah (Perusda) yang bersumber dari Waduk Sei Bati, tercemar bakteri Escherichia Coli. Sedangkan asal bakteri tersebut akibat terjadinya pencemaran dan pencemaran itu bisa saja berasal dari makhluk hidup. 

 

Pernyataan itu disampaikan  Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan, Pemerintah Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, Rachmadi di ruang kerjanya, Jum’at (3/2/2012).   

Menurutnya, hasil survei kelayakan air minum yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau dengan Badan Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) di Batam, kandungan bakteri Escherichia Coli (E Coli) pada air bersih jadi yang siap untuk didistribusikan oleh Unit Pengelolan Air Bersih Perusda masih tinggi yakni sekitar 1,2 persen. Maka, bila dikonsumsi secara langsung dapat menyebabkan diare dan muntah-muntah,  

“Hasil uji labor BTKL menggunakan jasa Sucofindo yang ditembuskan ke Dinas Kesehatan Karimun. Sedangkan survei itu sendiri dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi dengan BTKL terhadap kelayakan air minum di Karimun,  Dan November lalu, hasil survei dan uji labor baru ditembuskan ke kami," jelasnya.  

Dilanjutkannya, setelah memperoleh hasil survei dan uji labor tersebut, pihaknya mengimbau kepada masyarakat pelanggan air bersih yang bersumber dari Waduk Sei Bati, agar tidak mengkonsumsi secara langsung air tersebut. Sebab dapat menyebabkan terganggunya sistem pencernaan, gangguan pada ginjal, serangan jantung atau stroke serta tekanan darah tinggi. Sedangkan asal bakteri tersebut, menurut dia berawal dari pencemaran dan pencemaran itu bisa saja berasal dari makhluk hidup.

"Agar masyarakat penguna terhindar dari dampak negatif bakteri E Coli, kami sarankan untuk merebus dulu air tersebut hingga mendidih 100 derajat celcius, dengan cara itu bakteri tersebut akan mati, setelah itu baru layak dikonsumsi," ujarnya.