Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sadis, Dua Balita di Tanjunguncang Ini Dikurung Pamannya Dalam Kandang Ayam
Oleh : Nando Sirait
Jumat | 24-08-2018 | 13:28 WIB
kekerasan-anak-ilustrasi1.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Warga Perumahan Central Park Residence Tanjunguncang, melaporkan Suryanto (SY) salah seorang warganya yang beralamat di Blok M 1, atas dugaan penelantaran anak.

Dari data yang didapat tim liputan, diketahui dua anak yang diduga menjadi korban penelantaran adalah Rahman (R) (4), dan juga Akbar (A) (3).

Ketua RT 10 Perumahan Central Park Residence, Junaidi menjelaskan adanya dugaan penelantaran itu diketahui oleh salah seorang warga yang kebetulan melintas rumah SY. Saat melintas Junaidi menyatakan bahwa warganya mendengar kedua anak tersebut menangis.

"Merasa curiga, warga saya penasaran dan mencoba memanjat tembok rumah SY yang kebetulan berada di hook. Dia terkejut melihat kedua anak itu dalam kondisi memprihatinkan, dan terlihat berada di kandang ayam," terangnya, Jumat (24/08/2018).

Setelah itu, Junaidi melanjutkan bahwa wargamya tersebut langsung melaporkan perihal tersebut ke warga sekitar. Mendapatkan laporan tersebut, warga dan Ketua RT langsung melakukan penggrebekan ke rumah SY.

"Saat kami grebek kami menemukan kedua anak itu memang dalam kondisi memprihatinkan. Tapi yang aneh saat kami tanya nama kedua anak itu, SY bahkan tidak tahu," paparnya.

Namun dari keterangan SY, warga mengetahui bahwa kedua anak tersebut merupakan keponakan kandung SY. Kedua orang tua kedua anak tersebut, juga diketahui sedang berada di luar negeri karena bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Saat ini, warga langsung membawa SY dan kedua anak yang diduga menjadi korban penelantaran ke Polsek Batuaji. "Atas peristiwa tersebut, kami laporkan ke Polsek Batuaji. SY saat ini sudah ditahan oleh pihak Kepolisian," ujar Junaidi.

Namun hingga saat ini pihak Mapolsek Batuaji masih belum dapat memberikan keterangan apapun terkait peristiwa tersebut.

Editor: Yudha