Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pengadaan Kereta Api di Batam Hanya Pemborosan Anggaran
Oleh : Dodo
Senin | 30-01-2012 | 13:44 WIB
Uba-Ingan.gif Honda-Batam

Uba Ingan Sigalingging.

BATAM, batamtoday - Rencana pengadaan moda transportasi kereta api di Batam yang beberapa waktu lalu MoU-nya ditandatangani oleh BP Batam dan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dipandang sebagai pemborosan anggaran saja. 

"Rencana itu (pengadaan kereta api-red.) hanya pemborosan anggaran saja dan Batam belum butuh kereta api," kata Uba Ingan Sigalingging, ketua LSM Gerakan Bersama Rakyat Batam, Senin (30/1/2012). 

Uba mengatakan anggaran triliunan rupiah itu akan lebih bermanfaat jika digunakan untuk pembenahan infrastruktur transportasi yang sudah ada saat ini, seperti merawat jalan ataupun membuka jalur khusus bagi kendaraan-kendaraan industri. 

Persoalan transportasi di Batam, lanjut Uba, lebih dititikberatkan pada persoalan manajemen yang tak becus. Pemerintah daerah yang selama seharusnya bertindak sebagai regulator malah justru diam saja dan membiarkan masyarakat tidak mendapatkan fasilitas transportasi yang memadai dan manusiawi. 

"Kita lihat bagaimana amburadulnya trayek angkutan umum di Batam, selain itu terminal-terminal yang dibangun banyak yang mangkrak dan beralihfungsi. Harusnya itu yang dibenahi dulu," tukasnya. 

Uba menyebut seharusnya pemerintah dalam hal ini BP Batam memaparkan terlebih dahulu mengenai rencana pengadaan kereta api ini ke publik, bukan secara tiba-tiba rencana itu muncul. 

"Kalaupun ada studi kelayakan maka hasilnya harus dipaparkan," kata dia. 

Paparan yang harus disampaikan ke publik mengingat anggaran yang digunakan dalam proyek ini cukup besar dan jangan sampai kemudian malah mangkrak dan sepi peminat di kemudian hari. 

Selain itu, karakter masyarakat urban di Batam yang berbasis industri ini sebetulnya lebih menginginkan akses cepat transportasi ke tujuan. Jika nanti koridor-koridor kereta api itu dibangun, letaknya berjauhan dengan kawasan-kawasan industri tempat warga bekerja maka dirinya yakin kereta api akan ditinggalkan dan warga tetap memilih transportasi konvesional seperti mobil angkutan umum yang dapat mengantarkan penumpang langsung ke tujuan.

Seperti diberitakan sebelumnya Kementerian Perhubungan mengkalkulasi pembangunan jalur kereta api di Batam akan membutuhkan biaya sebesar Rp2,4 triliun dengan proyeksi infrastruktur tersebut mulai beroperasi dalam lima tahun kedepan. 

"Jalur prioritas pertama yang akan dibangun membutuhkan perkiraan biaya sebesar Rp2,4 triliun," ujar Tundjung Indrawan, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub saat Penandatanganan Nota Kerjasama (MoU) Perkeretaapian antara PT Kereta Api Indonesia (KAI) dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam, Jumat (27/1/2012) pekan lalu.