Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hasil SKDU, Kegiatan Usaha Triwulan II-2018 Meningkat
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 13-07-2018 | 18:16 WIB
survei-skdu-tw-ii.jpg Honda-Batam
Infografis SKDU Kegiatan Triwulan II-2018, menurut lapangan usaha (%, saldo bersih tertimbang). (BI)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan kegiatan usaha pada triwulan II-2018 meningkat, terutama ditopang oleh sektor industri pengolahan.

Dilansir situs resmi Bank Indonesia (BI), hal ini tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 20,89% pada triwulan II-2018, meningkat dari 8,23% pada triwulan I-2018.

Peningkatan kegiatan usaha terutama terjadi pada sektor industri pengolahan (SBT 3,96%). Perbaikan sektor industri pengolahan juga tercermin pada Prompt Manufacturing Index (PMI) - SKDU yang berada pada fase ekspansi pada triwulan II-2018 dengan indeks sebesar 52,40%.

Sejalan dengan peningkatan kegiatan usaha, rata-rata kapasitas produksi terpakai dan penggunaan tenaga kerja pada triwulan II-2018 meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Tingkat penggunaan kapasitas produksi meningkat dari 76,27% pada triwulan I-2018 menjadi 78,40% pada triwulan II-2018.

Sementara itu, kenaikan tingkat penggunaan tenaga kerja tercermin pada peningkatan SBT jumlah tenaga kerja dari -0,88% pada triwulan I-2018 menjadi 4,73% pada triwulan II-2018. Dari sisi keuangan, kondisi likuiditas dan rentabilitas dunia usaha pada triwulan II-2018 tetap baik, dengan akses terhadap kredit perbankan yang relatif mudah.

Ke depan, ekspansi kegiatan usaha diperkirakan akan terus berlanjut tercermin pada SBT yang tetap positif. SBT perkiraan kegiatan usaha triwulan III-2018 sebesar 17,73%.

Namun, perkiraan ekspansi usaha pada triwulan III-2018 tersebut lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (SBT 20,89%). Berdasarkan sektor ekonomi, perlambatan kegiatan usaha diperkirakan terutama pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan & perikanan dengan SBT sebesar 0,40%, lebih rendah dibandingkan 2,81% pada triwulan sebelumnya.

Editor: Gokli