NEW YORK, batamtoday - Eastman Kodak akhirnya mendaftarkan perlindungan kebangkrutan. Pasang surut telah dilalui oleh produsen kamera asal Amerika Serikat yang sudah berusia lebih dari seabad. 

Bangkrutnya Kodak adalah sebuah kisah tragis dari perusahaan yang kalah oleh persaingan karena tak mampu berinovasi. Padahal di masa jayanya, Kodak memiliki pangsa pasar terbesar. Namun sayangnya, sebagai perintis, Kodak justru tak mampu bertahan di tengah gempuran berbagai produk kamera digital, terutama dari produsen Asia, yang lebih inovatif. 

"Ini sangat menyedihkan meski kami sudah mengantisipasinya. Jika Kodak berhasil keluar (dari kebangkrutan), maka akan menjadi sebuah entitas yang lebih kecil," ujar Shannon Cross, analis dari Cross Research seperti dikutip dari Reuters, Jumat (20/1/2012). 

Berikut sejarah panjang Kodak yang sudah berlangsung selama 1 abad penuh:

Tahun 1879: George Eastman, pria dropout SMU asal New York pergi ke London untuk mendapatkan paten atas mesin gambar berlapis. 

Tahun 1880: Eastman menyewa lantai 3 sebuah gedung di State Street di Rochester, New York dan mulai membuat gambaran kering untuk dijual. 

Tahun 1881: Eastman dan pebisnis Henry Strong menjalin kerjasama melalui Eastman Dry Plate Company. 

Tahun 1888: Nama 'Kodak' terlahir dan kamera Kodak masuk ke pasar dengan slogan "Tekan tombolnya, dan biarkan kami mengerjakan sisanya". 

Tahun 1896: Kamera Kodak ke-100.000 dibuat. Kamera poket Kodak dijual dengan harga US$ 5 per unit. 

Tahun 1900: Kamera Brownie diperkenalkan dengan harga US$ 1. 

Tahun 1901: Eastman Kodak Company of New Jersey, induk perusahaan saat ini terbentuk dengan George Eastman sebagai presiden.  

Tahun 1919: George Eastman memberikan sepertiga saham Kodak, setara US$ 10 juta pada saat itu kepada para karyawannya. 

Tahun 1920: Anak usaha di bidang kimia didirikan untuk mensuplai asam asetat dan produk kimia lagi yang dibutuhkan Kodak.