Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Skandal Baju Renang Malaysia Berujung Sara
Oleh : Redaksi/Mg
Jum'at | 20-01-2012 | 11:16 WIB
Renang_Malaysia.jpg Honda-Batam

Muhammad Abdullah menunjukan pakaian renang yang dikenakan peserta saat Kejuaraan Selangor Terbuka. Foto:Malaysiakini

SHAH ALAM, batamtoday - Penyelenggaraan pertandingan olah raga Selangor terbuka pada 13 Januari lalu kini menyisakan persoalan. Skandal pelarangan peserta karena dianggap baju renangnya tidak memenuhi syarat, kini berkembang menjadi isu sara.

Dalam kompetisi yang digelar selama tiga hari berturut-turut tersebut, pantia melarang sekitar 20 peserta. Mereka dianggap mengenakan pakain renang yang tidak sesuai dengan ketentuan Federasi Renang Internasional (FINA). Peserta yang dilarang tersebut berusia sekitar 8 hingga 12 tahun, diketahui mengenakan pakain renang tertutup. 

"Mereka mengenakan pakain renang khusus muslim, kenapa dilarang bertanding? mereka tidak sedang mengenakan jubah, tapi benar-benar pakaian renang," kata ketua Yayasan Al Ijabah, Muhammad Abdullah. 

Isu baju renang ini akhirnya menjadi perbincangan media Malaysia. Hingga sampai ke telinga Menteri Besar, Tan Seri Abdul Khalid. Sejumlah pihak bahkan mengaitkan skandal ini dengan perselisihan etnis yang selama ini ditutup-tutupi. 

"Semua harus buka mata, harus cari jalan dialog, ini tidak boleh dibiarkan, atau permusuhan ini terus meruncing," tulis katanya, 

Untuk meredam persoalan tersebut, Menteri Besar Tan Seri Abdul Khalid berencana menggelar pertemuan dengan Ketua Dewan Agama Islam Selangos (MAIS). Juga menteri pemuda dan olah raga Malaysia.

"Kami berharap persoalan ini tidak bias dan menjadi isu Sara yang lebih besar" ujarnya.