Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menelusuri Pungli di Lapas Kelas IIA Batam

Sipir Lapas Tak Patok Besaran Upeti
Oleh : tim
Kamis | 19-01-2012 | 14:33 WIB
lapas_batam.jpg Honda-Batam

Suasana di Ruang besuk Lapas Kelas IIA Batam, Foto:batamtoday

BATAM, batamtoday - Pungutan liar (pungli) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) sudah menjadi rahasia umum. Petugas sudah dengan terbuka meminta 'upeti' pada pembesuk. 

Begitu juga halnya yang terjadi di Batam. Di Lapas Kelas IIA Batam, Sipir bahkan tak malu lagi meminta upeti. Mereka menjadikan masyarakat yang membesuk rekan atau saudaranya sebagai tambahan omset harian.

Penelurusan yang dilakukan batamtoday, beberapa waktu lalu, membuktikan jika pungli di Lapas yang terletak di kawasan Sagulung tersebut ternyata masih ada.

Sekitar pukul 10.15 WIB, batamtoday menemui seorang sipir yang berjaga di Lapas tersebut. Pengamanan terlihat cukup ketat, tiap pengunjung harus melewati fase pemeriksaan sebelum akhirnya diperbolehkan membesuk. 

"Sudah pernah ke sini?" tanya sipir yang namanya kami rahasiakan. 

Sipir itu kemudian mempersilahkan batamtoday yang 'kebetulan' membesuk salah seorang tahanan. Ia memerintahkan untuk masuk ke sebuah ruangan berukuran 1x1,5 meter. Di ruangan tersebut, Sipir lansung melakukan pemeriksaan, hingga harus melepaskan semua pakaian. 

"Prosedurnya memang demikian untuk memastikan tidak ada narkoba masuk," kata Sipir tersebut. 

Setelah memastikan batamtoday tidak membawa barang-barang mencurigakan, Sipir tersebut mempersilahkan untuk masuk ruang besuk. Di sana, seorang tahanan yang ingin kami besuk sudah menunggu.

Di ruangan yang cukup luas itu, terlihat puluhan warga sedang membesuk. Masing-masing bercengkrama meski dibatasi terali besi. 

Nah, saat waktu besuk yang diberikan sudah habis, mulailah muncul kejanggalan. Sipir pun mulai beraksi, dengan memerintahkan untuk keluar. Sesampainya di pintu, batamtoday yang tidak paham jika harus membayar upeti, lansung berjalan ke arah pintu keluar. Si Sipir, yang nampaknya tak mau kehilangan mangsa, itu kembali memangil. 

"Katanya sudah pernah ke mari," tanya Sipir itu kembali, seolah mengingatkan sesuatu yang terlupakan. "Berapa?" tanya batamtoday

Dengan spontan Sipir tersebut lansung menegaskan, jika dirinya tidak mematok harga yang ditentukan. "Suka rela saja," jawabnya enteng, sembari menyodorkan tanganya. (bersambung)